KUALA PEMBUANG- Percobaan pemerkosaan terhadap pengajar di SMP 4 Desa Tumbang Darap, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, 5 September lalu wajib menjadi perhatian semua pihak. Abdi negara yang berada di setiap daerah harus dijaga.
Kapolres Seruyan AKBP Budi Satrijo melalui Kasat Reskrim Polres Seruyan AKP Triyo Sugiyono mengatakan, kejadian tersebut harusnya menjadi pelajaran untuk semua pejabat di Seruyan untuk turut menjaga PNS yang bertugas di daerahnya masing-masing. Keberadaan PNS bertujuan kemajuan daerah.
Seharusnya, ungkap Tri, peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi. Hal ini sangat memprihatinkan, apalagi korban percobaan pemerkosaan itu merupakan tenaga pengajar yang rela jauh-jauh berpisah dengan keluarganya untuk menjalankan tugas mencerdaskan anak-anak bangsa.
”Saya minta kades dan seluruh masyarakat mennjaga keberadaan PNS yang bertugas di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya, guru berinisial RF (22) tinggal di salah satu rumah penduduk, yang tidak lain adalah rumah nenek pelaku, Yopiansyah (21). Yopi memang tidak tinggal di rumah itu.
Saat itu, Yopi menginap di tempat neneknya tersebut. Saat itu juga Yopi yang dengan teman-temannya sedang minum arak. Setelah selesai minum, sejumlah teman Yopi pulang. Sekitar pukul 14.00 WIB saat itu juga korban berada di posisi dapur yang sedang mencuci piring. Melihat kondisi rumah sepi, Yopi yang sedang mabuk memeluk korban dari belakang dan melakukan aksinya dengan memaksa meraba titik vital korban.
Namun, pada saat itu korban tidak bisa berbuat banyak, apalagi penyakit asmanya kambuh. Pada saat bersamaan, pemilik rumah memanggil korban. Mendengar ada suara nenek, sang cucu bejat itu itu langsung kabur. ”Korban lemas dan baju korban juga robek akibat paksaan tersangka,” ujarnya.
Setelah tersadar, korban langsung menceritakan kepada nenek dan melaporkan perbuatan tersangka atas dirinya. ”Saat ini tersangka sudah berada di Polres Seruyan dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Kejari Kuala Pembuang,” ujarnya. (hen/yit)