SAMPIT – Cuaca Kota Sampit siang kemarin (8/10) cukup cerah. Matahari juga bersinar terik. Warga berharap ini merupakan sinyal cuaca membaik dan musim kemarau yang mengakibatkan bencana kekeringan serta kabut asap segera berakhir.
”Siang hari beda dari biasanya, matahari tidak lagi tertutup asap. Panasnya sudah terik, terasa di kulit,” ungkap Selvi, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Pantauan Radar Sampit, asap pekat sempat menyelimuti Sampit pada pagi. Angin yang berembus cukup kencang, membuat asap menipis. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara H Asan Sampit menyatakan, jarak pandang terpendek hanya terjadi pada pagi hari pukul 07.00 WIB, yakni sejauh 50 meter.
Mendekati siang, pukul 10.00 WIB – 13.00 WIB , asap berkurang hingga jarak pandang mencapai 6.000 – 8.000 meter. ”Prakiraan cuaca Sampit 9 Oktober, cerah berawan masih disertai asap. Angin bertiup dari Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan rata-rata 5-16 km/jam.Suhu udara berkisar 22-34 derajat Celsius,” jelas Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Yulida Warni.
Kendati demikian, titik panas justru kembali terdeteksi setelah beberapa hari berkurang, yakni sebanyak 55 titik. Itu tersebar di Kecamatan Baamang 19 titik, Bukit Santuai 3 titik, Cempaga 2 titik, Kotabesi 7 titik, Mentaya Hilir Utara 1 titik, Pulau Hanaut 5 titik, Saranau 3 titik, Telawang 9 titik, dan Teluk Sampit 6 titik. (oes/ign)