SAMPIT – Prediksi sejumlah pejabat pemerintahan terkait menipisnya kabut asap di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meleset total. Kepekatan asap bukannya berkurang, justru semakin bertambah. Akibatnya, rencana pengaktifan aktivitas bandara kemarin gagal dilaksanakan.
”Rencana hari ini (kemarin) Bandara H Asan Sampit akan dibuka kembali dan kami akan coba rute ke Surabaya, tetapi melihat kondisi kabut asap, tentu tidak bisa dilaksanakan,” kata Kepala Dishubkominfo Kotim Fadlian Noor, Rabu (14/10).
Menurut Fadlian, penerbangan memang sangat ditentukan kepekatan kabut asap. Selasa (13/10) lalu, dia sempat memprediksi akan membuka kembali penerbangan di Bandara H Asan Sampit karena kepekatan kabut asap saat itu mulai berkurang. Akan tetapi, asap justru semakin menebal.
”Kepekatan kabut asap berubah-ubah, hari ini (kemarin) malah parah, padahal kemarinnya sudah berkurang,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal sebelumnya juga optimistis kabut asap di Kotim akan menipis setelah hujan mengguyur sejumlah wilayah di Kotim pada Senin dan Selasa. Didasari itu, pihaknya menganjurkan sekolah tidak diliburkan, cukup ditunda jam masuknya.
Pantauan koran ini, kemarin kabut asap memang kembali pekat hingga pukul 08.00 WIB dengan jarak pandang hanya mencapai 20 meter. Jarak pandang baru membaik sekitar pukul 09.00 WIB, yakni mencapai 1.500 meter.
Pantauan satelit NOAA, titik panas di Kotim kemarin sebanyak 19 titik, lebih banyak dibanding sehari sebelumnya13 titik. Titik panas itu tersebar di Kecamatan Mentaya Hulu 9 titik, Cempaga 2 titik, Teluk Sampit 4 titik, Mentaya Hilir Selatan 1 titik, dan Pulau Hanaut 1 titik.
Kepala BMKG Bandara HAji Asan Sampit Yulida Warni mengatakan, hujan yang intensitasnya rendah, justru akan menambah asap semakin menebal. Pasalnya, api yang membakar lahan gambut, apabila tersiram air hujan, akan mengeluarkan asap semakin banyak.
”Jarak pandang pagi ini hanya 20 meter. Cukup pendek, sangat membahayakan lalu lintas jika tidak waspada, bahkan untuk penerbangan juga tidak mungkin bisa dilakukan,” ujarnya.
Kepala Pelaksana (BPBD) Kotim Rukmana Priyatna mengatakan, pihaknya masih terus melakukan upaya pemadaman di beberapa wilayah dalam kota yang masih terbakar. Bahkan, di satu lokasi bisa lebih dari dua kali petugas melakukan pemadaman, karena api di lahan gambut bisa terus kembali menyala. (tha/dc/ign)