KUALA PEMBUANG - Kekurangan armada pengangkut sampah hingga saat ini menjadi kendala bagi UPTD Kebersihan Kabupaten Seruyan dalam rangka menciptakan kota Kuala Pembuang yang bersih dan bebas sampah.
Pasalnya, jumlah armada yang terbatas sehingga sampah rumah tangga yang dibuang warga pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) terpaksa diambil secara bergiliran dengan waktu yang tidak menentu.
Kepala UPTD Kebersihan Kabupaten Seruyan, Piau Sandoa mengatakan saat ini pihaknya hanya memiliki tiga unit armada angkut, satu unit kondisinya rusak.
Untuk melayani seluruh pengangkutan sampah di dalam kota Kuala Pembuang hanya dua unit yang masih bisa dioperasikan, itu pun usia kendaraan rata-rata sudah tua dan perlu perawatan ekstra.
“Untuk bisa mengangkut sampah di semua lokasi, idealnya diperlukan enam armada angkut,” ujarnya, Selasa (24/1).
Dengan kekurangan ini, untuk menyiasati kurangnya jumlah armada yang dimiliki, petugas pengangkut sampah harus bekerja secara ekstra.
Agar seluruh sampah di seluruh titik dalam kota terangkut petugas harus menambah jam kerja mulai pukul 06.00 WIB pagi hingga 17.00 sore hari.
“Jika ada tempat yang terlambat diangkut sampah, kami minta warga untuk bersabar, sebab armada yang terbatas mengharuskan kami secara bergantian untuk mengangkut sampah yang dihasilkan rumah tangga,” terangnya.
Kepada Pemkab Seruyan, Piau Sandoa berharap usulan penambahan jumlah armada angkut bisa segera direalisasikan agar tidak menyulitkan petugas dalam mengangkut sampah.
“Volume sampah setiap tahun semakin bertambah, ini harus dibarengi dengan penambahan armada angkut agar seluruh titik TPS bisa terlayani,” ucapnya. (hen/fm)