SUKAMARA – Warga Kota Sukamara yang tinggal di bantaran Sungai Jelai mulai merasa lega. Pasalnya, air Sungai Jelai yang sebelumnya sempat terasa payau dan asin, kini berangsur tawar. Air tersebut kini sudah bisa dimanfaatkan untuk memasak dan konsumsi sehari-hari.
Najib, warga banataran Sungai Jelai Kelurahan Mendawai mengatakan, perubahan rasa air muali terjadi sejak dua hari terakhir. Perubahan rasa tersebut juga diiringi dengan naiknya debit air Sungai Jelai dibanding hari sebelumnya.
"Kemungkinan di hulu sungai terjadi hujan, sehingga meningkatkan debit air sungai dan air laut yang sempat masuk ke dalam mulai berkurang. Sekarang air sungai sudah bisa dibuat memasak,” ujar Najib.
Sebelumnya, air Sungai Jelai sempat terasa asin karena bercampur air laut. Warga terpaksa memanfaatkan air sumur untuk keperluan konsumsi sehari-hari, sedangkan air sungai hanya khusus untuk MCK.
"Air yang tercampur air laut kemarin, untuk mandi pun kurang nyaman karena sabun tidak berbusa. Mudah-mudahan ada lagi hujan sehingga tidak terjadi lagi air payau,” kata Najib.
Sementara itu, PDAM Sukamara telah menormalkan jam operasional pendistribusian air ke rumah-rumah warga, setelah sebelumnya sempat beberapa hari membatasi jam pendistribusian. Pihak PDAM berharap kualitas air sungai Jelai kembali normal seperti biasanya sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
"Sempat beberapa hari diatur jadwal operasional, tetapi sekarang sudah normal kembali,” kata Direktur PDAM Sukamara, Asep Sutisna. (fzr/ign)