KASONGAN - Bantuan air bersih untuk warga terdampak kemarau panjang di wilayah Dusun Bukit Lime Jalan Tjilik Riwut kilomter 30 Kecamatan Katingan Hilir sejauh ini terindikasi adanya pungutan liar (Pungli). Disinyalir pelakunya dari salah satu oknum petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat. Padahal, warga telah digratiskan dari segala biaya apapun.
Pungutan itu diketahui setelah seorang pemilik rumah makan meminta diantarkan bantuan air bersih melalui pesan singkat, namun oknum petugas Damkar malah meminta uang sejumlah Rp 300 ribu untuk sekali antar. Mendapat pungutan itu, warga yang bersangkutan membatalkan niatnya tersebut.
“Kami sepakat bayar Rp 300 ribu jika untuk satu tangki truk, tapi kenyataannya uang sebesar itu hanya untuk memenuhi 1.200 liter milik saya saja,” ungkap salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan.
Dimintai tanggapannya, Kepala Kesatuan Bangsa, Politik dan Lindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) yang membawahi Damkar Katingan, Pransang mengakui pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak kemarau panjang tidak dipungut biaya apapun. Atas laporan itu pihaknya berjanji segera menelusuri kejadian tersebut.
“Terkait pungutan itu, nanti saya telusuri kebenarannya dan terima kasih atas informasi ini. Sebelumnya saya sudah mewanti-wanti kejadian ini kepada seluruh staf. Yang pasti semua bantuan air itu 100 persen gratis,” ucapnya, Senin (19/10).
Pransang menegaskan, pendistribusian air bersih itu sebenarnya tanggung jawab PDAM Katingan. Hanya saja, katanya, dalam pelaksanaannya armada PDAM kewalahan melayani banyaknya permintaan air bersih setiap harinya, sehingga armada Damkar yang ada diperbantukan untuk ikut membantu menyuplai air bersih tersebut.
“Airnya kita ambil langsung dari PDAM dan menggunakan dana dari satgas. Armada kita tugasnya hanya membantu menyalurkan air bersih ke masyarakat. Namun kami minta maaf jika tidak bisa menyuplai air setiap hari, karena tidak mungkin meninggalkan tugas utama untuk memadamkan kebakaran,” jelasnya.
Terlebih, akunya, dalam sebulan terakhir ada dua kegiatan tingkat Provinsi Kalteng yang bakal digelar di Kota Kasongan. Untuk itu setidaknya harus ada satu armada Damkar yang meski berada ditempat jika sewaktu-waktu ada kebakaran hutan dan lahan. (agg/fin)