SAMPIT - Sudah sebulan ini aktivitas penerbangan di Bandara H Asan Sampit lumpuh total. Sampai kini, sudah sekitar 200 penerbangan terjadwal yang dibatalkan.
Kepala Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara H Asan Sampit, Rudi Catur Wijanarko mengatakan, pihaknya tak bisa memastikan kapan bandara membuka penerbangan kembali.
”Sampai kini belum ada perkembangan cuaca yang menunjukkan perbaikan. Sehingga kami pun tak bisa memastikan kapan penerbangan bisa berjalan normal,” katanya, Senin (19/10).
Berdasarkan catatan pihak Bandara H Asan Sampit, kondisi lumpuh total penerbangan terjadi sudah sebulan penuh. Bandara yang biasa setiap harinya bisa melayani 7 penerbangan kini menjadi sepi.
Letak geografis bandara yang berada di pinggir kota membuatnya terkepung asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Jarak pandang dalam sebulan ini rata-rata masih di bawah 1.000 meter, sedangkan seperti yang diketahui, jarak pandang aman untuk penerbangan harus berjarak minimal 2.200 meter.
Berdasarkan pantauan media ini, aktivitas Bandara H Asan Sampit tampak sepi. Tak ada seorang warga pun yang berada di bandara, padahal hari biasa meski tidak ada penerbangan, masih ada yang mencari informasi seputar jadwal penerbangan. Tidak adanya penerbangan ini dimanfaatkan pihak bandara untuk membenahi dan meningkatkan infrastruktur bandara.
Kondisi Bandara H Asan Sampit jauh lebih parah dibanding bandara-bandara terdekat. Seperti Bandara Iskandar di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, dan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Menurut Rudi, meski juga tidak menentu bandara terdekat masih ada yang beroperasi.
Sedangkan bandara yang setiap harinya dipastikan masih dapat melakukan penerbangan, yakni Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bandara ini direkomendasikan bagi masyarakat yang ingin bepergian menggunakan jasa penerbangan. (oes/dwi)