NANGA BULIK – Tim Ekspedisi Kapsul Waktu di perbatasan Kalbar akhirnya sampai di Lamandau. Kedatangan tim yang lebih cepat dari waktu yang diperkirakan itu, membuat penyambutan hanya dilakukan di rumah jabatan Bupati Lamandau.
Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah menjadi provinsi ke-13 yang didatangi tim ekspedisi tersebut. Sesuai jadwal, Tim Ekspedisi Kapsul Waktu melintasi Kalteng pada 21-24 Oktober.
Kedatangan mereka disambut dengan upacara adat potong pantan. Rombongan kemudian digiring untuk mengikuti upacara ikat tongang benaik benaki. Selanjutnya, mengikuti tarian baigal dan basingkik yang menurut peserta rombongan cukup unik dan menyenangkan.
Seperti diketahui, Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia merupakan gerakan nasional revolusi mental dan pembaruan kebangsaan Indonesia dengan simbol kapsul waktu yang akan melintasi 34 provinsi se-Indonesia yang berisikan 35 piagam harapan dan impian dari 34 provinsi dan 1 dari presiden RI ke-7, Joko Widodo. Piagam ini akan dibacakan di depan umum dan akan dibuka pada tahun 2085 nanti.
Sekda Kabupaten Lamandau Arifin LP Umbing menjelaskan, kapsul waktu tersebut merupakan salah satu media dalam mewujudkan rasa cinta terhadap tanah air. Dalam kapsul itu akan dimasukkan mimpi-mimpi masyarakat dari setiap daerah dan akan dibuka 70 tahun mendatang.
”Kami berterima kasih kepada Tim Ekspedisi Kapsul Waktu yang telah mampir ke Lamandau, mengingat tidak semua daerah disinggahi tim ekspedisi ini," ungkap Arifin.
Ketua Tim Ekspedisi Kapsul Waktu Ahmad Jabidi Ritonga menjelaskan, kapsul waktu ini akan mengelilingi Indonesia. Keberangkatan mereka dimulai dari Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darusallam pada 22 September lalu dan akan berakhir di Kota Merauke pada 22 Desember 2015.
”Jalan di Kalimantan agak berbeda dengan Sumatera yang padat kendaraannya. Dari Kalbar sampai Kalteng jalan lebih lengang, hanya banyak lahan yang terbakar. Apa pun yang terjadi, kapsul ini harus sampai ke tujuan," tegasnya. (mex/ign)