SUKAMARA – Kebakaran hutan yang kian marak, selain menghabiskan perkebunan kelapa sawit warga, juga menghanguskan perkebunan karet warga di Limau Kuit Desa Sedawak seluas 37 hektar. Kerugian akibat terbakarnya kebun karet tersebut mencapai Rp 1 miliar lebih.
Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Sukamara Sutiyono mengatakan, kebakaran hutan dan lahan menghabiskan kebun karet usia produktif, antara umur 4 - 6 tahun dan siap disadap. Kondisi itu cukup membuat shock para pemilik kebun.
Pihaknya bersama pekebun akan melakukan inventarisasi tanaman yang mati dan masih bisa tumbuh lagi. Pasalnya, dengan memotong atau membuang bagian tanaman yang terbakar, diharapkan pokok yang masih bisa tumbuh dapat bertunas lagi. Tanaman yang tidak bisa tumbuh akan diupayakan penyulaman tanaman.
Di lain pihak, para pemilik kebun berharap adanya perhatian pemerintah daerah agar dapat membantu petani pasca kebakaran. Misalnya, membantu penyediaan bibit karet unggul agar lahan yang ada ditanami kembali.
”Sebagian mati total sehingga perlu disulam dengan bibit baru dan kami berharap ada bantuan dari pemerintah daerah,” harap Ukun, salah seorang pemilik kebun. (fzr/ign)