NANGA BULIK – Kabupaten Lamandau belum bebas rabies. Selain masih terdapat kasus gigitan anjing, salah satu hasil laboratorium dari sampel otak anjing juga menunjukkan anjing positif rabies.
”Ada beberapa kasus gigitan yang anjingnya tidak ditemukan karena sudah dibunuh duluan atau lari, sehingga hanya anjing yang berhasil diamankan saja yang bisa diuji laboratorium sampel otaknya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lamandau melalui Kabid Peternakan Erdiman Purba, Jumat (23/10).
Setelah tahun 2011 – 2013, lanjutnya, di Lamandau hampir nihil gigitan anjing. Akan tetapi, sejak 2014, kasus gigitan anjing terus meningkat. Karena itu, informasi terkait rabies harus terus disosialisasikan kepada masyarakat , sehingga pencegahan dan penanganan kasus gigitan anjing cepat dan tepat ditangani.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesehatan masyarakat Biris mengungkapkan, berdasarkan data dari RS dan puskesmas, sejak Januari – September, jumlah korban gigitan anjing di Lamandau mencapai 54 orang. Korban paling muda adalah balita berusia 2 tahun dan paling tua 72 tahun.
”Penanganan korban gigitan sudah sesuai prosedur, tidak ada keterlambatan penanganan selama pasien cepat datang. Tiap puskesmas sudah menjadi rabies center. Siap obat , vaksin, dan tenaga terampil," katanya.
Bagi korban gigitan anjing yang anjingnya telah dinyatakan positif rabies, lanjutnya, petugas kesehatan selalu mengawasi perkembangannya. Hal itu untuk mengetahui apakah kemungkinan tertularnya virus rabies.
”Ternyata sampai sekarang orangnya masih sehat, sudah melewati masa inkubasi. Setelah digigit, korban cepat datang ke petugas medis. Dengan penanganan luka yang cepat dan mendapatkan vaksin rabies tepat waktu sesuai dosis, hasil observasi kami, pasien tidak menunjukkan gejala tertular," katanya.
Meski demikian, ada satu orang yang meninggal karena diduga digigit anjing rabies. Sebab, pasien itu ada riwayat digigit anjing. Tetapi, setelah diselidiki, pasien ternyata juga mengidap penyakit lain.
”Anjing yang menggigitnya tidak ditemukan dan sebelum meninggal, menurut keterangan keluarga, tidak ada gejala atau ciri rabies, sehingga setelah keluar RS pada September lalu, pasien meninggal di rumahnya," tandasnya. (mex/ign)