SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 26 Oktober 2015 12:46
Asap Masih Pekat, Dunia Pendidikan Lumpuh
MELUMPUHKAN PENDIDIKAN: Kabut asap pekat yang masih menyelimuti Sampit, membuat proses belajar mengajar di sekolah lumpuh total. (USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Asap pekat yang masih menyelimuti Sampit membuat proses pendidikan di sekolah lumpuh total. Proses belajar mengajar kembali diliburkan untuk melindungi para pelajar dari dampak asap.

”Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama telah mempertimbangkan tingkat indeks standar polusi udara yang terjadi saat ini. Maka diputuskan aktivitas belajar mengajar diliburkan, mulai tanggal 27-31 Oktober,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi, Minggu (25/10).

Kendati demikian, hari ini pelajar tetap dikumpulkan guna diberikan tugas mandiri. Pihak sekolah juga diminta selalu berkoordinasi dan melaporkan seluruh aktivitas di sekolah ke Disdik dan Kemenag Kotim.

Perpanjangan libur disambut baik orangtua pelajar. Menurut mereka, lebih baik ketinggalan pelajaran daripada anak mereka jadi korban asap. ”Ya, pelajaran bisa diulang kembali, tapi masalah kesehatan anak kami selaku orangtua tidak mau mengorbankannya,” kata Isur, warga Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Seperti diketahui, di Kotim sudah beberapa kali sekolah diliburkan karena asap. Setelah pada  Rabu (21/10) lalu diterpa asap berbahaya, Disdik memutuskan meliburkan sekolah sejak Kamis hingga Sabtu.

Setelah dievaluasi, Disdik kembali memutuskan memperpanjang libur sekolah. Awalnya libur hanya diberlakukan untuk siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, sementara jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas hanya diberikan toleransi dengan menunda waktu masuk sekolah menjadi pukul 08:00 WIB.

Akan tetapi, asap sepekan terakhir makin parah sehingga libur diberlakukan untuk semua jenjang sekolah. Data Badan Lingkungan Hidup Kotim, kualitas udara di Sampit menunjukkan kategori sangat berbahaya. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

”ISPU Kota Sampit tanggal 23 dan 24 Oktober 680,73 ugh/Nm3 dengan kategori di atas berbahaya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kotim Suparman.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, titik panas di Kotim terpantau 11 titik. Titik panas tersebut terdeteksi di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sebanyak 3 titik, dan Teluk Sampit sebanyak 8 titik.

”Prakiraan cuaca pada 26-27 Oktober, kondisi cuaca berpotensi hujan ringan, dan masih berasap. Jarak pandang 10-1.000 meter, dengan arah kecepatan angin dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 5-14 km/jam,” jelas Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Yulida Warni. (oes/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers