KUALA PEMBUANG - Kemarau panjang berdampak pada menurunnya hasil tangkapan para nelayan di desa Tanjung Rangas Kecamatan Seruyan Hilir. Untuk bertahan hidup saat ini mereka terpaksa memilih menjadi buruh sawit sementara waktu.
Warga Tanjung Rangas, Erna, mengatakan kebanyakan penduduk setempat berprofesi sebagai nelayan, termasuk suaminya. Berhubung hasil tangkapan menurun drastis maka banyak warga di sana yang alih profesi dan bekerja sebagai buruh di perusahaan sawit terdekat.
Menurutnya, kemarau tahun ini memang terasa cukup berat. Apalagi hasil tangkapan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun dipaksanakan untuk mencari ikan, hasil yang didapat tidak banyak dan rata-rata cuma bisa untuk membeli biaya operasional misalnya seperti BBM.
Karena itu, banyak nelayan yang sementara waktu beralih profesi menjadi buruh sawit. Dibandingkan sebelum kemarau, hasil tangkapan para nelayan cukup bagus bahkan mereka mampu menyisihkan kelebihan hasil penjualan ikan untuk ditabung. “Sekarang ini sangat susah mendapatkan hasil tangkapan sedikit jadi mau tidak mau kami beralih untuk bekerja sawit,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Seruyan beberapa kali melaksanakan salat Istiska untuk meminta agar diberikan turun hujan. Saat ini banyak masyarakat di Kabupaten Seruyan merasa sulit mendapatkan air bersih. Kabut asap juga memperparah situasi saat ini. (hen/yit)