SAMPIT – Cuaca di Kota Sampit dalam beberapa hari terakhir berangsur-angur membaik. Siang hari awan mulai tampak dan matahari juga sudah terasa terik. Kondisi ini disambut gembira masyarakat, seakan tak khawatir lagi keberadaan asap.
”Syukurlah asap sudah berkurang, jadi bisa leluasa beraktivitas di luar rumah,” ucap Marni, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (29/10).
Pantauan koran ini, sebagian besar warga tak lagi menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Berbeda dari sebelumnya, ketika asap masih menyaput kota. Anak-anak pun tampak riang menikmati udara bersih dengan bermain di taman kota.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara H Asan Sampit menunjukkan, titik panas tidak terdeteksi atau nihil. Sementara di Kabupaten Katingan, titik panas terdeteksi sebanyak 14 titik dan Seruyan 2 titik.
BMKG juga memperkirakan dalam beberapa hari ini masih berpotensi hujan. Bahkan, hujan diperkirakan akan disertai badai guntur. Namun, masih akan tetap ada asap. ”Jarak pandang (hari ini) diperkirakan 500-3.000 meter, angin bergerak dari Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan 5-14 km/jam,” kata Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Yulida Warni.
Kendati jarak pandang sudah berangsur membaik, penerbangan dari dan ke Kota Sampit belum bisa dibuka. Maskapai penerbangan kemungkinan baru akan membuka pelayanan, hari ini (30/10). Itu pun jika jarak pandang sudah stabil di atas 2.200 meter.
”Terbang sebagian dulu. Untuk penerbangan pulang-pergi, Sampit-Banjarmasin, Sampit-Pangkalan Bun, Sampit-Ketapang, dan Sampit-Pontianak besok (hari ini) mulai terbang. Tapi tentunya, juga melihat kondisi cuaca ke depannya,” kata Branch Manager Kalstar Aviation Sampit Novallino. Untuk rute penerbangan Sampit-Surabaya dan Sampit-Semarang, direncanakan terbang 2 November, sedangkan ke Jakarta baru dibuka 8 November nanti.
Kualitas udara di Kota Sampit juga mulai membaik. Meski secara kasat mata asap sudah berkurang, indeks standar polusi udara di kota itu masih dalam kategori sangat tidak sehat. ”ISPU di Kota Sampit pada tanggal 28-29 Oktober adalah 380,16 ugh/Nm3. Kategori sangat tidak sehat,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kotim Suparman.
Masyarakat berharap kondisi cuaca yang terjadi tiga hari belakangan ini pertanda adanya perbaikan cuaca. Mereka juga berharap hujan kembali turun, sehingga sisa-sisa kebakaran lahan dan hutan bisa padam total tanpa menimbulkan asap lagi. (oes/ign)