SAMPIT – Rentetan bencana menghantui Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Setelah bencana kabut asap, giliran banjir yang mengintai seiring datangnya musim hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara H Asan Sampit memperkirakan musim hujan kali ini akan berlangsung sampai April.
”Asap sudah berakhir, tentunya perlu diwaspadai lagi bahaya banjir,” kata Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Yulida Warni, Jumat (30/10).
Peringatan ini berlaku bagi masyarakat Kotim, terutama yang tinggal di dataran rendah. Sebab, sewaktu-waktu bisa saja hujan turun dengan intensitas tinggi. Sebelumnya, BMKG telah memperkirakan musim penghujan akan terjadi mulai November. Musim hujan kali ini umumnya diperkirakan normal. Hanya sebagian kecil yang curah hujannya di atas normal.
Kendati demikian, tetap perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan banjir. Pemerintah diharapkan mengantisipasi sejak musim kemarau lalu. Misalnya, dengan membersihkan dan mengeruk saluran air, karena selama ini beberapa titik di dalam kota masih rawan genangan apabila hujan lebat.
Seperti diketahui, apabila musim hujan beberapa kawasan di dalam kota rawan digenangi air. Bahkan, fasilitas umum seperti rumah sakit pun tak luput dari sasaran banjir. Pemerintah juga berupaya keras menangani. Hal itu dilakukan dengan membongkar total penutup saluran air di beberapa titik dalam kota.
Seperti dilakukan di trotoar sepanjang Jalan MT Haryono, HM Arsyad, dan Pelita. Hal ini dianggap instasi terkait akan efektif menaggulangi masalah banjir dalam kota. Untuk wilayah luar kota, ada enam wilayah, khususnya di wilayah hulu perlu ekstra waspada terhadap ancaman banjir.
”Dari hasi pemetaan, ada enam kecamatan yang berpotensi rawan banjir, di antaranya Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Cempaga Hulu, Mentaya Hulu dan Cempaga Hulu,” kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Kotim Rukmana Priyatna, beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, lanjutnya, BPBD terus melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, khususnya di daerah yang rawan banjir. ”Masyarakat di enam kecamatan tersebut hendaknya tetap waspada, apalagi musim penghujan diprediksi akan berlangsung hingga April mendatang. Meskipun saat ini di beberapa wilayah di Kotim mulai turun hujan dalam intensitas sedang, kewaspadaan tetap ditingkatkan,” jelas Rukmana. (oes/ign)