SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 02 November 2015 16:01
Pembangunan Kotim
Warga Keluhkan Rencana Relokasi

Andalkan Dialog Serap Aspirasi

DIALOG: Calon bupati Kotim Muhammad Arsyad saat berdialog dengan warga di Desa Ujung Pandaran, Sabtu (31/10). (USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Warga di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan rencana relokasi akibat abrasi yang akan dilakukan Pemkab Kotim. Warga berharap ada solusi agar mereka tak dirugikan.

”Warga Desa Ujung Pandaran, 80 persen keberatan dengan adanya rencana relokasi dari pantai. Apalagi tempat relokasi merupakan lahan warga yang juga tidak jelas ganti ruginya,” ucap Siswandi, nelayan di Desa Ujung Pandaran.

Hal itu disampaikan saat ratusan warga Desa Ujung Pandaran melakukan pertemuan dengan calon bupati dan wakil bupati Kotim Muhammad Arsyad dan Nadiansyah (MADANI), Sabtu (31/10). Pasangan tersebut melakukan dialog dengan warga setempat untuk menyerap mereka.

Menanggapi keluhan warga, pasangan calon perseorangan ini menyayangkan kebijakan tersebut. Menurutnya Arsyad, sebelum menyimpulkan suatu kebijakan, hendaknya pemerintah mencari jalan terbaik dengan merumuskannya bersama warga atau nelayan. Jangan sampai kebijakan menimbulkan permasalahan baru dan justru memicu konflik antarwarga.

”Nelayan itu harus dekat pantai mana bisa direlokasi jauh dari pantai. Boleh menonjolkan wisata tapi jangan sampai penduduk lokal dikorbankan,” kata Arsyad.

Pada kesempatan itu, MADANI juga ditanya apa tujuan mereka mencalon sebagai wakil bupati dan wakil bupati. Arsyad pun menjawab, ada empat alasan yang melatarbelakanginya maju, yaitu ekonomi, persoalan pangan, pemerataan sumber daya manusia, dan menghapus politik uang di pikiran masyarakat.

Dari alasan ekonomi, menurut Arsyad perekonomian di Kotim saat ini masih terpuruk. Meski secara statistik menunjukan adanya kemajuan, bukan hanya angka-angka statistik semata baiknya perekonomian suatu daerah. Saat zaman hutan Kalimantan masih jaya, ada komoditas yang bisa diandalkan, seperti kayu, gembor, jelutung, damar, karet, kelapa, dan rotan.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, hanya tersisa beberapa komoditas. Oleh karenanya, perlu dipikirkan agar masyarakat bisa bertahan dan maju. Bahkan, harus dimunculkan semua potensi. Dia juga juga memiliki program satu desa menghasilkan satu produk. Satu desa harus dikelola satu perusahaan.

”Selama ini saya tidak pernah dengar ada desa yang bisa diandalkan produknya. Ke depan saya berharap satu desa ada satu produk yang jadi andalan,” ujarnya.

Tak hanya di Desa Ujung Pandaran, MADANI berserta tim juga menyempatkan diri singgah di Samuda Kota, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan untuk melakukan hal yang sama. Menurut Arsyad, potensi dan sumber daya alam wilayah Selatan masih melimpah dan menjanjikan untuk menyejahterakan masyarakat. Hal itu bisa dicapai dengan pengelolaan yang benar. Pasangan tersebut mengaku telah memikirkan hal itu.

Selain di wilayah Selatan, pasangan ini juga semakin masif menyampaikan visi-misi ke wilayah utara. Seperti ke Kecamatan Bukit Santuai dan sekitarnya, guna menyampaikan program-program yang dimiliki. (oes/ign) 

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers