SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan secara bertahap hingga lima tahun ke depan. Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024–2029, ditetapkan target ambisius, menurunkan angka kemiskinan hingga hanya tersisa 1 persen pada tahun 2029.
Kepala Dinas Sosial Kotim Hawianan menyebutkan bahwa saat ini jumlah warga miskin masih mencapai lebih dari 26 ribu jiwa. Angka itu masih perlu divalidasi ulang melalui basis data Program Keluarga Harapan (PKH).
”Berdasarkan data terakhir, ada sekitar 26 ribu jiwa yang masih masuk kategori miskin. Namun data itu masih akan diverifikasi lebih lanjut. Untuk menurunkan angka tersebut, kita perlu menyusun dan menjalankan program yang terpadu lintas sektor,” kata Hawianan saat ditemui di ruang kerjanya.
Dalam RPJMD, ditetapkan penurunan secara bertahap. Pada 2025, kemiskinan ditargetkan turun ke angka 4,84 persen. Lalu berlanjut menurun menjadi 4,74 persen di tahun 2026, 4,64 persen di 2027, dan 4,55 persen pada 2028, hingga akhirnya ditargetkan menyentuh 1 persen pada 2029.
Menurut Hawianan, tantangan untuk mencapai target itu memang tidak ringan. Karena itu, Pemkab menekankan perlunya kolaborasi seluruh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dan dukungan aktif dari masyarakat.
”Langkah-langkah strategis sudah disiapkan, termasuk integrasi program lintas sektor. Evaluasi juga akan dilakukan berkala. Jika target di satu tahun tidak tercapai, kami akan koreksi strategi agar target tahun berikutnya bisa tetap diraih,” ujarnya.
Ia juga menyebut, penguatan data menjadi kunci penting untuk perencanaan yang lebih tepat sasaran. Melalui pembaruan data PKH dan pemetaan rumah tangga miskin secara berkala, program bantuan dan pemberdayaan akan diarahkan dengan lebih efektif.
”Target 1 persen memang ambisius, tapi kami optimistis bisa mencapainya jika semua elemen bergerak bersama,” katanya. (yn/ign)