SAMPIT– Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotim tahun 2017 lalu, dipastikan mencapai 85 persen. Sementara itu, 15 persen anggaran yang tidak terserap, menurut plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinnor disebabkan oleh kendala teknis.

Salah satu kendala yang dirasa menyebabkan tidak maksimalnya penyerapan anggaran yakni masalah status kawasan hutan, yang mengakibatkan beberapa program pembangunan fisik tidak bisa terlaksana.

Menurut Halikin, penyerapan anggaran hingga 85 persen tersebut, awalnya diragukannya. Sebab, mendekati akhir tahun, penyerapan angagran hanya sekitar 75 persen. Namun lanjutnya, ternyata mampu mencapai 80 persen lebih dan finalnya hanya mencapai 85 persen.

”Hal ini pun belum final, karena masih ada laporan yang belum masuk. Sekitar tanggal 10 Januari akan final pelaporan, dan kemungkinan besar hanya mencapai 85 persen saja. Sekitar 15 persen anggaran tidak terserap di tahun ini, karena ada beberapa kendala tersebut,” jelasnya, Rabu (3/1).

Sementara itu di tahun 2018 ini, Halikin menegaskan pihaknya yakin bahwa anggaran akan terserap seluruhnya, sebab program yang tidak dapat terlaksana di 2017 akibat terkendala status kawasan, sudah dapat dikerjakan di tahun ini. Salah satu pendukungnya yakni, empat  wilayah kecamatan sudah dapat melakukan pembebasan kawasan, termasuk di wilayah seberang Sungai Mentaya yang akan dilakukan pembangunan jalan dan jembatan.

”Proyek-proyek multiyears akan mulai dikerjakan di tahun ini, sehingga saya yakin penyerapan anggaran akan maksimal. Dan program kerja pemerintah cukup banyak di tahun ini,” pungkasnya.

Halikin menambahkan, percepatan pembangunan dan penyerapan anggaran sangat penting untuk kemajuan daerah ini, mulai dari periode pertama hingga periode kedua, ketika anggaran dikucurkan nanti.  Selain itu, seluruh SOPD diharapkan dapat bekerja secara maksimal untuk melaksanakan program, guna menyerap anggaran dan masyarakat  bisa merasakan dampak dari pembangunan tersebut. (dc/gus)