Simulasi Kecelakaan Penerbangan (sub)
SAMPIT - Kepulan asap hitam membumbung di langit Bandara H Asan Sampit. Sebuah pesawat komersial terbakar dan meledak, karena tak mulus mendarat. Sebanyak 10 orang penumpang tewas. Lainnya mengalami luka dan langsung dievakuasi petugas.
Insiden ini dimulai dengan terbakarnya buntut pesawat Belibis Air milik Maskapai Kelakai Air. Tak lama setelah itu, sirine meraung-meraung. Tim penyelamat dan pemadam kebakaran langsung bergerak ke landasan tempat pesawat tergelincir.
Di sana, api sudah membesar. Penumpang yang selamat pun kocar-kacir berhamburan ke luar dari badan pesawat yang terbakar.
Tidak diketahui penyebab munculnya api. Bahkan terdengar beberapa kali ledakan. Pemadaman dilakukan dengan menyemprotkan busa racun api dari sejumlah pemadam kebakaran.
Sementara itu, para penumpang pesawat pun diselamatkan. Termasuk pilot, serta awak pesawat yang terjebak di dalam pesawat. Penyelamatkan dilakukan oleh petugas bandara, Basarnas, BNPB, PMI, serta personel Polri dan TNI.
Mereka mengevakuasi korban selamat dengan cepat dari lokasi kejadian. Korban luka ditandu menjauh dari bangkai pesawat yang membara, dan langsung mendapatkan perawatan. Sementara korban yang tewas langsung didata dan dimasukan ke dalam kantung mayat.
Syukurnya, itu hanya bagian skenario penangulangan kecelakaan penerbangan yang dilakukan pihak Bandara H Asan Sampit, Rabu (23/12) siang. Kegiatan simulasi ini pun cukup menyita perhatian warga sekitar bandara.
”Hasil simulasi ini akan kami evaluasi kembali. Namun dari pengamatan cukup berhasil, masuk dalam skenario. Mudahan-mudahan ini jangan sampai terjadi di bandara kita,” ucap Kepala Bandara H Asan Sampit Zuber.
Dia menambahkan, simulasi ini digelar untuk melatih kesiapan komunikasi dan koordinasi penanggulangan bencana di kawasan Bandara H Asan Sampit. Selain itu, juga menguji seluruh peralatan yang dimiliki, sejauh mana bisa bekerja dengan baik.(oes)