SAMPIT— Dalam satu bulan terakhir, sejak sejak Desember 2018 hingga awal Januari tahun 2019 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim mencatat penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, pada Desember 2018 hanya sekitar delapan sampai sembilan kasus DBD di Kotim, bahkan tidak ada kejadian kematian. Di awal tahun ini, menurutnya juga menurun dan diharapkan agar terus menurun, hingga tidak ada kasus.
”Jumlahnya cukup turun dibandingkan tahun 2017, dan diharapkan agar kasus DBD dapat benar-benar menghilang, seiring dengan hujan yang sudah mulai berkurang intensitasnya,” ujarnya, Rabu (16/1) kemarin.
Namun demikian, pihaknya terus memantau wilayah kerja seluruh puskesmas yang ada di wilayah Kotim, untuk mengantisipasi jika ada peningkatan kasus DBD, agar bisa segera ditangani. Bahkan lanjutnya, dalam beberapa waktu terakhir ini mereka juga sudah melakukan pengasapan di beberapa wilayah endemis DBD di dalam Kota Sampit.
”Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kami lakukan, dan pengawasan di wilayah endemis. Diharapkan dapat terus menekan angka kasus DBD di daerah ini,” tandas Faisal.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk terus memperhatikan kondisi lingkungannya, gencar melakukan gerakan 3M plus, terutama pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Menurutnya penanganan DBD memang harus ada kepedulian semua pihak, agar jangan sampai ada anggota keluarga jadi korban. (dc/gus)