KUALA PEMBUANG-Kondisi kabut asap di berbagai wilayah, khususnya Kalimantan Tengah masih terus terjadi dan belum membaik hingga saat ini. Hal ini diakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih terus meluas di berbagai daerah, termasuk di wilayah Seruyan.
Menanggapi hal tersebut, kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan mendukung jika ada pengurangan jam belajar bagi pelajar sekolah, khususnya yang ada di Kabupaten Seruyan.
Ketua Sementara DPRD Seruyan Hadinur mengatakan, meskipun hingga saat ini masih belum ada laporan dari masyarakat Seruyan terkait dengan bencana kabut asap, namun pihaknya mendukung jika memang pengurangan jam belajar tersebut diperlukan.
"Sampai dengan saat ini memang masih belum ada laporan dari masyarakat terkait dengan adanya kabut asap di wilayah Kabupaten Seruyan. Namun jika memang ada indikasi dan mengharuskan adanya pengurangan jam belajar, saya mendukung," ujarnya, di Kuala Pembuang akhir pekan lalu.
Hadinur juga mengatakan, hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga kesehatan para pelajar dengan tidak menghirup asap secara langsung, dan bisa terhindar dari penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa).
Selain itu, ia juga meminta agar pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seruyan bisa tanggap dalam menghadapi fenomena kabut asap yang terjadi dan bisa langsung melakukan langkah pencegahan.
"Dinkes juga harus sigap bila memang ada indikasi kabut asap, contohnya dengan membagikan masker dan penyuluhan-penyuluhan. Itu salah satu langkah awal yang bisa dilakukan. Jadi terkait demgan pengurangan jam belajar tersebut kami dukung jika memang itu diperlukan," pungkas Hadinur.(rm-98/gus)