PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengakui kegiatan ekonomi syariah di provinsi ini semakin berkembang, yang diawali dengan sektor perbankan kemudian disusul dengan jenis bisnis perhotelan dan sektor-sektor lainnya termasuk Asuransi Syariah.
Gubernur Sugianto Sabran melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri menyebutkan, kegiatan ekonomi syariah dapat mendekatkan semua pihak kepada kegiatan-kegiatan bisnis yang sedang berkembang dalam skala nasional dan dunia.
“Kegiatan itu juga mampu mendekatkan semua pihak kepada berbagai kalangan dan jenjang perekonomian di Kalteng. Tentu ini sangat menguntungkan mengenai perkembangannya,” kata Sekda saat Roadshow Asuransi Syariah MES Wilayah Kalteng, Kamis (24/10)
Menurutnya, dalam berbagai kegiatan perekonomian sosial dan budaya sudah pasti akan dihadapkan dengan berbagai risiko. Bahkan Sekda menegaskan tidak ada kegiatan atau usaha yang tanpa risiko. Oleh karena itu yang diperlukan hanyalah bagaimana cara dalam mengelola risiko tersebut, sehingga tidak terlalu berpengaruh.
“Memang yang namanya usaha, tentu tidak lepas dari yang namanya risiko. Ya, seperti pendapatan hilang, musibah bencana baik kebakaran atau kebanjiran. Ini sebetulnya bisa dikurangi,” ucapnya.
Untuk mengurangi dampak risiko tersebut, tentunya memerlukan pihak lain yang bisa memulihkan keadaan. Maka dari itu pemerintah provinsi sendiri sangat mendukung keberadaan Asuransi Syariah tersebut karena bisa dijadikan sebagai bagian untuk mengurangi dampak risiko yang terjadi.
“Asuransi sangat penting dalam kehidupan kita, karena pada dasarnya akan membantu mengurangi sebagian beban kita ketika kita sedang menghadapi masalah,” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi mengharapkan semua pihak dapat menyadarkan seluruh elemen masyarakat bahwa pentingnya berasuransi untuk dapat terbantu menghadapi masalah. Hal inilah yang juga dilakukan dalam proses Asuransi Syariah MES Wilayah Kalteng ini.
“Tentu pemerintah ingin asuransi berbasis syariah semakin berkembang di masa yang akan datang, khususnya di Kalteng,” pungkasnya. (sho/ign)
