KUALA PEMBUANG- Bupati Seruyan Yulhaidir menyebutkan 80 persen kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) adalah karena sengaja dibakar oleh oknum-oknum (manusia) yang tidak bertanggungjawab.
Hal tersebut diungkapkannya ketika menghadiri rapat evaluasi Karhutla Kabupaten Seruyan Tahun 2019 yang dilaksanakan di aula Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Seruyan, Senin (9/12) kemarin.
"Kasus Karhutla di wilayah Seruyan, 80 persen kemungkinan adalah sengaja dibakar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya di Kuala Pembuang.
Ia mengatakan, penanggulangan bencana Karhutla merupakan tugas bersama, dukungan serta peran serta dari seluruh pihak sangat diperlukan dalam hal ini.
Dijelaskannya, salah satu hal yang bisa dilakukan dalam rangka penanganan Karhutla yakni dengan membuat blocking area dengan jarak tertentu yang bia dipergunakan untuk sumber air.
Menurut, Seruyan punya anggaran dari Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR), dana ini bisa dipergunakan untuk membuat blocking dalam jarak tertentu, misalnya per 500 meter.
“Pengalaman saya ada sebuah blocking yang bahkan stok air mampu bertahan sampai musim kemarau, dan sumber air tersebut bisa dipergunakan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran," tandasnya. (hen/fm)