SAMPIT-Peraih penghargaan Adipura 2019 akan diumumkan bulan ini. Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) optimis bisa kembali mendapatkan penghargaan serupa sebagaimana yang pernah diraih pada tahun 2018.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Sanggul Lumba Gaol mengatakan, penghargaan Adipura adalah buah dari segala jerih payah yang dilakukan semua pihak dalam menjalankan program pengelolaan sampah di Kotim.
"Kita sudah maksimal, sudah memenuhi standar. Inovasi sudah kita berikan terhadap pengelolaan sampah. Dengan adanya inovasi itu, kita optimis. Penilaian adipura bukan hanya pada bersihnya, tetapi pada inovasi untuk mengarah kepada kebersihan," ungkapnya.
Sanggul menyebut, piala Adipura adalah penghargaan pemerintah pusat kepada masyarakat atau pemerintah daerah yang sudah perduli kepada lingkungannya, dengan inovasi-inovasi yang telah diluncurkan.
“Inovasi kita banyak mulai dari hadirnya depo sampah, dan pengelolaan TPA (tempat pembuangan akhir). Ke depan tantangan akan Iauh lebih berat lagi untuk memikirkan inovasi apalagi yang mau kita keluarkan,” tuturnya.
Sanggul menyebut, masalah sampah tidak dapat dikelola satu instansi saja, namun perlu peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan bersih.
"Sebenarnya kita tidak usah mengejar, karena Adipura akan datang sendiri ketika kita memenuhi kriteria penilaian-penilaian yang ada. Kita harus konsisten menjaga lingkungan, sebab yang sulit adalah mempertahankannya," ucap Sanggul.
Oleh sebab itu pihaknya tengah mempersiapkan inovasi baru guna mempertahankan capaian Kotim dalam hal penanganan sampah di perkotaan dengan mulai merancang di tahun 2020 ini untuk penghijauan kota.
"Kita harus memikirkan inovasi apalagi yang akan kita buat, rencana ke depan kita akan menghijaukan kota, paling tidak mulai dari rumah-rumah itulah yang akan kita hijauakan , jadi nanti kelihatan hijau,” harapnya.
Rencana penghijauan yang dilakukan mulai dari rumah adalah dengan cara membantu menyediakan bibit-bibit baik sayuran atau buah-buahan untuk di tanam di rumah-rumah warga sehingga selain dapat hijaunya, dapat bersihnya juga.
“Karena ruang terbuka hijau (RTH) kita kurang, makanya itu yang akan menjadi salah satu inovasi kita ke depannya,” kata Sanggul.
Hal yang perlu dikedepankan adalah penyadaran masyarakat tentang manfaat lingkungan bersih bagi hidup mereka. Tahun 2018 lalu Kotim berhasil meraih indeks penilaian di angka 7,5 sehingga berhasil meraih piala Adipura . Sementara untuk penilaian Adipura tahun 2019, Sanggul yakin akan ada peningkatan terhadap indeks penilaian yakni di angka 7,7 hingga 7,8. (yn/yit)