SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 20 Februari 2020 10:07
Tiga Orangutan Dikembalikan ke Rimba
BEBAS: Pelepasanliaran tiga Orangutan, yakni dinamai Batola (jantan 17) Paduran (betina 12) Unyu (betina 6) , di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, tepatnya Resort Tumbang Hiran, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kasongan, Sabtu (17/2) lalu.

PALANGKA RAYA- Pelepasliaran Orangutan kembali dilakukan. Kali ini di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, tepatnya resort Tumbang Hiran, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kasongan, Sabtu (17/2) lalu.

Tiga Orangutan yang dikembalikan ke rimba tersebut diberi nama Batola jenis kelamin jantan usia 17 tahun, Paduran, betina berumur 12 tahun dan Unyu, betina usia 6 tahun.

Pelepasliaran ini dilakukan pihak Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival Foundation).

Kepala TNBBBR Wilayah Kalteng dan Kalbar Agung Nugroho menjelaskan,  di kawasan menjamin orangutan yang dilepasliarkan dapat berkembang dengan baik dan mampu membentuk populasi baru. Apalag lokasi tersebut sudah memenuhi syarat sebagai rumah baru bagi orangutan rehabilitant.

”Ada ketersediaan jenis-jenis tumbuhan pakan, ketinggian dari permukaan laut, tidak ada keberadaan populasi orangutan liar, daya tampung areal yang besar, serta jauh dari akses aktivitas manusia. Ada juga Tim PRM (Post Release Monitoring) akan melakukan pemantauan dan pengamatan intensif selama 2 bulan,” terangnya.

Menurutnya, tiga orangutan ini diberangkatkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, langsung ke lokasi pelepasliaran dalam perjalanan lebih kurang selama 15 jam.

Agung menguraikan, Orangutan bernama Batola diselamatkan dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan tiba di Nyaru Menteng pada tanggal 19 Desember 2007. Saat itu orangutan jantan ini berusia 5 tahun dengan berat 19 kilogram. Setelah melewati masa karantina,  Batola mengikuti Sekolah Hutan dan belajar dengan giat melewati setiap tahapan.

Saat Batola berubah menjadi lebih agresif terhadap teknisi dan babysitter, pihaknya memutuskan untuk memindahkan ia dari Sekolah Hutan ke Pulau Pra-pelepasliaran Kaja. Di pulau, Batola dikenal suka menyendiri dan menetap di satu lokasi. Batola kini telah berusia 17 tahun dengan berat badan 42 kilogram.

Kemudian Paduran, diselamatkan pada 6 November 2009, dari Desa Sabangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau. Orangutan betina ini tiba di Nyaru Menteng saat masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 5 kilogram. Setelah lulus karantina, Paduran mengikuti Sekolah Hutan dan berhasil lulus dengan baik.

Kemudian pada 5 April 2017, Paduran melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di Gugusan Pulau Salat. Orangutan yang lembut dan senang bersosialisasi dengan orangutan lainnya ini, juga gemar menjelajah pulau. Kini Paduran telah berusia 12 tahun dengan berat 48,9 kilogram.

Sementara Unyu, diselamatkan dari seorang warga yang tinggal di Desa Pal 62, Kabupaten Katingan. Ia dikabarkan sempat makan satu piring dengan anjing peliharaan warga. Orangutan jantan ini tiba di Nyaru Menteng pada tanggal 22 Februari 2017 dalam usia 3 tahun dan berat badan 8,9 kg, bersifat mandiri serta tidak mau dekat dengan manusia.

Orangutan semi-liar muda ini bergabung dengan orangutan semi-liar lain yaitu Alba, Radmala, Kika, dan Pujon di Kompleks Sosialisasi 6 di Nyaru Menteng. Unyu sangat mudah terganggu dengan kehadiran manusia. Ia selalu mengeluarkan suara kisssqueak setiap kali melihat teknisi atau dokter hewan. Kini Unyu berusia 6 tahun dengan berat 29 kilogram.

Terpisah, CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite menyampaikan melalui rilis, dengan pelepasliaran tiga individu tersebut,  tercatat sudah ada sebanyak 168  individu orangutan dilepasliarkan di kawasan itu. Tiga di antaranya merupakan translokasi dari wilayah konflik. Sementara saat ini,  yayasan BOS merawat lebih dari 400 orangutan di dua pusat rehabilitasi orangutan.

Sedangkan sejak 2012 lanjutnya, Yayasan BOS sampai hari ini telah melepasliarkan 468 orangutan ke dua situs pelepasliaran di Kalimantan Tengah (Hutan Lindung Bukit Batikap dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya), dan satu di Kalimantan Timur (Hutan Kehje Sewen).

Disampaikannya pula, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya terus-menerus melakukan pelepasliaran dalam jumlah dan intensitas yang sangat tinggi. Dan saat ini mereka  fokus mempersiapkan orangutan muda, yang masih tersisa di pusat rehabilitasi. (daq/gus)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers