SAMPIT — Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mendorong hilirisasi berbasis potensi lokal masih menghadapi tantangan serius, yakni keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kotim Johny Tangkere mengungkapkan bahwa hilirisasi tidak cukup hanya dengan ketersediaan bahan baku.Dibutuhkan pula kesiapan SDM agar mampu mengolah potensi tersebut menjadi produk bernilai jual tinggi.
“Kita sudah lama mengarah ke hilirisasi. Namun, kendala paling mendasar saat ini adalah kualitas SDM. Maka dari itu, pelatihan harus menjadi prioritas,” ujar Johny yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kotim.
Ia menekankan bahwa program hilirisasi yang dirancang tidak hanya menyasar pengolahan bahan mentah, tetapi juga mencakup seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir. Sinergi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim menjadi penting dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.
“Semuanya harus terintegrasi. Pelatihan, pembinaan UMKM, hingga akses ke pasar perlu ditata secara sistematis,” imbuhnya.
Dinas terkait saat ini tengah memetakan potensi sumber daya alam daerah yang bisa diolah lebih lanjut. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) akan menjadi sasaran utama pemberdayaan. Sementara itu, pengembangan industri skala besar akan diarahkan ke sektor investasi.
Dengan optimalisasi SDM, pemerintah daerah berharap roda hilirisasi di Kotim dapat berjalan lebih cepat, sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal. (yn/yit)