SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 02 Juni 2020 13:37
Pihak Jasa Pembuatan Kartu Prakerja Angkat Bicara

Polemik Bayar Rp 100 Ribu Daftar Kartu Prakerja

ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Pihak lembaga yang menerima pendaftaran warga untuk pembuatan kartu prakerja membantah menjadikan program pemerintah sebagai bisnis. Biaya sebesar Rp 100 ribu yang dikeluarkan pendaftar merupakan upah jasa untuk mendaftarkan warga yang tidak mengerti melakukan pendaftaran kartu prakerja secara online.

Lisa, salah satu pihak dari lembaga yang membantu pembuatan kartu prakerja mengatakan, biaya administrasi Rp 100 ribu yang dikatakan warga untuk membuat rekening dan anjungan tunai mandiri (ATM) tidak benar.

”Biaya Rp100 ribu itu untuk upah kami yang mendaftarkan ibu-ibu yang gaptek (gagap teknologi) yang tidak tahu teknologi. Kami bantu sampai selesai. Kalau mereka gagal di gelombang pertama, kami bantu lagi," ujarnya.

Dia menuturkan, pendaftaran kartu prakerja memang dilakukan secara online dan gratis. ”Kalau daftar saja itu gratis, kami bantu daftarkan. Tapi, karena ada upah Ro 100 ribu, kalau mereka minta bantu, kami bantu sampai selesai," jelasnya.

Dia menambahkan, ada warga yang mendaftar, namun tidak memiliki ponsel pintar, hanya menggunakan ponsel biasa, sehingga mereka bantu mendaftarkan. ”Kami mengecek terus. Pelatihan kami bantu, sedangkan ibu-ibu yang daftar cuma punya ponsel biasa. Bahkan ada yang tidak bisa baca. Kami menolong di situ," ungkapnya. 

Dia menegaskan, dari awal pihaknya sudah menjelaskan kepada para pendaftar ada biaya Rp 100 ribu jika pendaftaran diproses hingga selesai. ”Sudah disampaikan, kalau daftar saja gratis, tapi kalau minta bantuan sampai selesai berarti otomatis ada upahnya. Mungkin tidak mengerjakan capek-capek sampai selesai, data semuanya, tapi dapat capeknya saja? Saya mintanya tidak seberapa. Tidak sebanding dengan yang didapatkan mereka," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya meminta pembayaran di awal karena jika pendaftar lolos, pihaknya tidak mengetahui, karena dari dari pusat langsung masuk rekening pendaftar yang memiliki kartu prakerja.

”Kalau mereka lolos, mana kami tahu. Uangnya kan masuk rekening mereka. Saya capek-capek mengerjakannya, pelatihannya, mana mungkin saya tidak mengerjakannya. Itu masih tanggung jawab saya sampai Desember nanti. Upahnya di situ," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pembayaran dilakukan di depan karena pihaknya saling percaya. Pihaknya mengerjakan di depan, bukan di belakang. ”Memang kelulusan dari pusat tapi kami ada trik sendiri bagaimana cara lolos. Kami niatnya bantu ibu gaptek," katanya.

Mengenai tidak adanya tanda terima saat warga melakukan pendaftaran, menurutnya, hal itu karena pihaknya tidak resmi. Hanya jasa membantu pendaftaran saja. ”Kami tidak resmi, jadi ada centang kalau mereka sudah bayar. Kami masih ingat, namanya kami centang. Mereka tidak keberatan mengupah kami," ucap Lisa. 

Menurutnya, ada sekitar 80 orang yang mendaftar, yang terdata dibuka. Itu pun ada yang dibatalkan. ”Dari awal kami jelaskan prosedurnya sepeti apa. Ada yang minta tolong karena tak bisa baca, tak punya ponsel kami bantu. Kami bantu sampai selesai pengerjaannya. Kami mau tutup saja masih ada yang datang, sampai kami saja belum makan," jelasnya.

Dia menambahkan, ada juga warga yang minta bantu pendaftaran tanpa biaya. Pihaknya tetap membantu, memandu, dan membimbing. ”Awalnya itu gelombang 1 dan gelombang 2 gratis. Setelah itu, karena mereka setelahnya konfirmasi lagi sampai malam kelanjutannya masih minta bantu kami, makanya dari situlah kami minta jasa, karena waktu kami, pekerjaan utama kami terbengkalai. Bukannya kami tidak ikhlas," ujarnya.

”Awalnya kami memang ikhlas, tapi sewajar-wajarnya sepaham-pahamnya saja kalau sudah menggunakan jasa orang lain," tambahnya lagi.

Dia menegaskan, penentuan kelulusan dari pusat, sehingga jika pendaftar gagal, uang yang Rp 100 akan dikembalikan. ”Kalau gagal sampai gelombang 30 ini, uangnya kami kembalikan," ujarnya, seraya membantah pernyataan bahwa pihaknya akan memotong uang sebesar Rp 100 ribu dari uang yang diterima pemegang kartu prakerja nantinya.

Sebelumnya diberitakan, seorang asisten rumah tangga, Sofi (38), harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 100 untuk pendaftaran program kartu prakerja. Uang sebesar itu dalihnya untuk biaya administrasi pembuatan rekening dan anjungan tunai mandiri (ATM).

Sofi menuturkan, dirinya bersama ibu dan beberapa tetangganya telah mendaftar dan membayar Rp 100 ribu pada Sabtu (30/5) sore untuk pembuatan kartuprakerja di sebuah lembaga pelatihan kerja di Kota Sampit.

”Di rumah ini saya dan ibu saya yang mendaftar. Antre sampai mau dekat maghrib," ujar Sofi saat ditemui Radar Sampit di kediamannya, Jalan Tjilik Riwut Sampit, kemarin (31/5).

Sofi menambahkan, pada hari itu cukup banyak warga yang mendaftar. Tidak hanya dari lingkungan sekitar tempat pendaftaran yang berlokasi di Jalan Taman Siswa 1 saja. ”Banyak yang daftar ada yang dari Kapuas dan Samuda," tambahnya. 

Setelah membayar biaya administrasi yang diminta petugas pendaftar di lokasi tersebut, dia menerima pesan singkat pada tanggal yang sama sekitar pukul 17.57. Pesan singkat itu berisi kode verifikasi. ”Kami tidak menerima bukti pembayaran administrasi yang Rp 100 ribu itu, cuma terima SMS," ujarnya.

Dengan profesinya sebagai asisten rumah tangga, uang sebesar Rp 100 ribu sangat berarti baginya. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang, sehingga dia sangat menyesalkan apabila ada oknum yang memanfaatkan kondisi di tengah situasi ekonomi yang sulit. 

”Adik saya sampai saya panggil dari Samuda untuk daftar kartu prakerja, tapi untungnya dia belum daftar. Taunya daftar itu gratis," ungkapnya. (yn/ign) 

 

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers