SERUYAN - PT Mega Ika Khansa (MIK) bersama Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Manggala Agni Kalimantan (BPPIKHL) memberikan pelatihan pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada Tim Satuan Tugas Pengendalian Karhutla (Satgas Karhutla) MIK di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Pelatihan yang diberikan mencangkup teori dasar pencegahan dan pengendalian kebakaran hingga teknik dan strategi penanganan Karhutla. Selain itu, juga dilaksanakan praktik langsung berupa simulasi kebakaran. Kegiatan ini berlangsung pada 13-15 Juli hari dan melibatkan 2 (dua) Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang berada di area konsensi perusahaan, yaitu dari Desa Telaga Pulang dan Desa Sembuluh II.
“Kami (PT. MIK) sangat mendukung upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya bencana kebakaran sesuai dengan komitmen perusahaan. MIK bersama KTPA akan berusaha sebaik mungkin agar tidak ada Karhutla di area konsensi kami,” ucap Direktur Utama MIK, George Oetomo.
Sementara itu Regu Manggala Agni, S. Heri Budianto mengatakan bahwa PT MIK telah melakukan peningkatan kapasitas semua personil Tim Satgas Karhutla agar siap menghadapi bencana kebakaran. “Semoga dengan pelatihan ini dapat membantu tim untuk menjaga wilayahnya dari ancaman Karhutla,” harapnya.
Anggota KTPA Telaga Pulang, Sumadi memberikan apresiasi kepada MIK atas pemberian pelatihan kepada anggota KTPA yang ada di konsensinya. “Ini penting untuk meningkatkan kemampuan kami semua dalam mengatasi bencana api,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan anggota KTPA Desa Sembuluh II, Rahman, menurutnya pelatihan yang diberikan sangat bagus untuk pembelajaran bagi semua anggota KTPA. “Semoga kita semua dapat bekerja sama dengan baik dalam penanganan dan pencegahan Karhutla,” tambahnya.
Untuk diketahui bahwa PT. MIK rutin memberikan pelatihan kepada Tim Satgas Karhutla minimal 2 (dua) kali setahun secara internal. Hal ini untuk menjaga kesiapan dan ketanggapan tim dalam menghadapi potensi Karhutla yang bisa terjadi saat musim kemarau. Hal itu dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan Karhutla. Karena keadaan darurat maupun Karhutla dapat terjadi setiap saat dan harus siap selalu.
Estate Manager PT. MIK, Budi Santoso menambahkan bahwa PT. MIK berkomitmen untuk mencegah Karhutla dan juga menyejahterakan desa-desa di sekitar konsensi, maka pihaknya menciptakan Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Program ini bertujuan untuk memberdayakan perekonomian desa agar dapat tumbuh makmur dan mencegah terjadinya bencana kebakaran. “Kami selalu berusaha untuk terus mengembangkan kegiatan DMPA ini agar desa binaan kami tumbuh sejahtera,” pungkasnya. (sam/soc/sla)