SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 17 September 2015 22:35
Upaya Pemadaman Dinilai Keliru
Perwakilan dari Kitakyushu Universitas Shabondama saat melakukan uji coba pemadaman kebakaran lahan gambut menggunakan sistem spon.

PALANGKA RAYA –Tindakan pemerintah dalam upaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang berakibat kabut asap di Kalteng dinilai keliru. Kepala Cimtrop Unpar Suwido H Limin mengatakan, pemadaman yang dilakukan selama ini hanya menghamburkan anggaran.

”(Upaya pemadaman yang keliru) ini kenapa diulang-ulang, sehingga saya katakan ini tidak tepat. Membuang duit dan anggaran,” katanya, Rabu (16/9).

Suwido menuturkan, kebakaran hutan dan lahan tak boleh dibiarkan, karena imbasnya pada semakin pekatnya kabut asap. Dia meminta pemerintah untuk memperioritaskan tindakan preventif atau pencegahan. Apabila tiba musim kemarau, masyarakat diaktifkan untuk menjaga lahan dengan dibantu patroli kepolisian dan unsur terkait.

”Saya sendiri pengalaman 18 tahun terlibat menangani kebakaran. Jadi, soalnya sama dari tahun ke tahun. Kenapa tidak belajar dari pola itu dan mengubah strategi,” tuturnya.

Kondisi itu, lanjutnya, diperparah pada penindakan hukum yang tumpul, terutama bagi perusahaan. ”Bila ini tetap terjadi, saya yakin tahun depan akan kembali terulang,” katanya.

Dia menjelaskan, memadamkan api di lahan gambut tergolong spesifik. Suwido menyarankan dilakukan menggunakan spon. Di lahan gambut, api berada di bawah hingga mencapai 30 centimeter. Diperlukan air sangat banyak., karena gambut seperti busa dan untuk memadamkanya memerlukan hingga 400 liter air.

”Jadi harus dibanjirkan. Bila menggunakan spon, hanya menggunakan 12-15 liter air spon. Itu kan efesien,” tuturnya.

Suwido mengaku herannya dengan besarnya anggaran yang digelontorkan, namun upaya penanganannya tak berubah dan seolah sia-sia. Kondisi itu juga terjadi merata di wilayah yang menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, dalam uji coba menggunakan Foam Agent berkerja sama antara Cimtrop Unpar dan Kitakyushu Universitas Shabondama, Profesor Kazuya Uezu mengatakan, keistimewaan menggunakan spon dibandingkan dengan pemadaman air, yakni menghemat air dan mematikan api hingga ke dalam. Busa akan menutupi oksigen masuk ke dalam tanah hingga bara di dalam tidak dapat muncul ke permukaan.

”Saat disiram, suhu di permukaan langsung menurun sangat cepat hingga mampu mengurangi hot spot. Hemat biaya, sudah terbukti, ramah lingkungan dan teruji,” katanya.

Pria asal Jepang ini menambahkan, pemadaman menggunakan air dan busa sudah dilakukan, sehingga efektif diterapkan di Kalteng. ”Sebenarnya uji coba ini dilakukan kedua kalinya dan hasilnya sangat memuaskan. Bila menggunakan busa ini, satu meter persegi digunakan 3-5 liter air dengan persentase satu persen spon, sedangkan bila menggunakan air biasa mencapai 20 liter lebih,” katanya.

Dia menguraikan, jenis spon menggunakan sabun biasa dicampur zat kimia yang aman bagi lingkungan, tidak akan merusak ekosistem. Hal itu sudah diterapkan di Jepang dan beberapa negara lain.

”Efektifnya metode ini, yakni bagian yang terbakar akan padam hingga ke dalam dan ini sudah dilakukan uji coba menggunakan peralatan canggih. Dalam pengembangan, kami juga sudah membuktikan mikro bilogi pun tidak mati, sehingga metode ini sangat aman. Bahan dari sabun itu betul-betul aman,” katanya.

Menurut Kazuya, sabun tersebut seharga 1.500 yen atau sekitar Rp 150 ribu. Untuk satu hektare pemadaman diperlukan sekitar 35 liter dan 3.500 liter air spon dengan kandungan spon satu persen.

Metode ini, tambahnya, mengandung dua kegunaan, yakni memadamkan bagian atas dan meresap ke dalam hingga memadamkan bagian dalam. Paling tidak bagian-bagian yang sudah terbakar sudah meresap  ke bawah dan mampu dipadamkan hingga tidak akan terbakar lagi. ”Saya berani jamin dan ini sudah dibuktikan,” tandasnya.

Anggaran Belum Turun

Sementara itu, anggaran penanggulangan bencana kebakaran dan kabut asap yang diusulkan Pemprov Kalimantan Tengah kepada Pemerintah Pusat sampai saat ini belum turun. Padahal, status tanggap darurat bencana sudah ditetapkan sejak sepekan yang lalu, yakni tanggal 7 September 2015.

Sementara anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalteng untuk penanggulangan bencana kebakaran dan asap sangat terbatas. Anggaran tersebutpun bukan anggaran yang dialokasikan secara khusus untuk bencana kebakaran dan kabut asap, melainkan anggaran tak terduga Provinsi Kalteng, yakni Rp 1 miliar lebih.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalteng, Hadi Prabowo mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalteng telah mengusulkan anggaran kepada Pemerintah Pusat senilai Rp 20 M. Anggaran tersebut telah diusulkan beberapa hari yang lalu sejak penatan tanggap darurat bencana diberlakukan.

"Kita usulkan anggaran kepada Pusat untuk penanggulangan bencana kebakaran dan kabut asap di Kalteng. Dan kemarin sudah dirapatkan ditingkat mentri," tegas Hadi, Rabu (16/9).

Namun, anggaran tersebut hingga saat ini belum turun. Pasalnya, masih harus dilakukan proses administrasi agar dana tersebut bisa turun ke Kalteng. Padahal penetapan status tanggap darurat hanya selama dua pekan.

"Sedang diproses. Ya, tapi inikan masalah administratif. Itukan pihak yang di pusat. Kalau kita sih pengennya cepat anggaran itu turun, tapikan nda bisa begitu," tukasnya. (daq/arj/vin/ign)

loading...

BACA JUGA

Sabtu, 14 September 2024 09:21

Anggota DPRD Selesai Jalani Orientasi

PALANGKA RAYA - Seluruh pimpinan dan anggota DPRD Palangka Raya…

Jumat, 13 September 2024 11:29

Hadiri Paripurna, Wagub Tekankan Sinergi bersama DPRD Kalteng

PALANGKA RAYA - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo…

Jumat, 13 September 2024 11:27

Cegah Konflik Masyarakat Adat dan Perusahaan

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Bambang Irawan,…

Jumat, 13 September 2024 09:54

Penanganan Stunting Perlu Kolaborasi Lintas Sektor

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan…

Jumat, 13 September 2024 09:53

Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Kalangan Bawah

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Palangka Raya, Hap Baperdu, menekankan…

Kamis, 12 September 2024 10:36

Kegiatan PMR Mendukung Pendidikan Karakter

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Palangka Raya Hasan Busyairi, mengajak…

Kamis, 12 September 2024 10:15

Komitmen Tingkatkan Program Kesehatan dan Pendidikan

PALANGKA RAYA- Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terkait penanganan…

Kamis, 12 September 2024 10:11

DPRD Harus Bisa Mengkritisi Kebijakan Pemerintah

PALANGKA RAYA – Ketua sementara DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton…

Rabu, 11 September 2024 11:32

Dorong Pembangunan Fasilitas Publik di Desa

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Sirajul Rahman,…

Rabu, 11 September 2024 11:31

Pemprov Terus Menggelar Pasar Murah

PALANGKA RAYA- Komitmen pemerintah provinsi untuk selalu hadir di masyarakat,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers