PANGKALAN BUN - Taman Kota Manis di kawasan Bundaran Pancasila dipadati warga dari berbagai penjuru Kotawaringin Barat yang ingin mengisi liburan bersama keluarga. Warga tampak menyemut di ruang terbuka hijau di tengah Kota Pangkalan Bun tersebut. Pengunjung yang diperkirakan mencapai ribuan orang mendatangkan berkah bagi pedagang di kawasan tersebut.
Selain tenda - tenda kuliner yang didirikan berderet, berbagai macam permainan anak, keberadaan badut dan tokoh fiksi robot dari film Transformer juga menjadi magnet bagi masyarakat untuk berlama-lama di kawasan tersebut. Bahkan, area parkir di kawasan tersebut penuh oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, baik di sisi Jalan HM Rafii maupun di sisi Jalan Pemuda dan di belakang Pos Polisi. Kawasan tersebut seolah berubah menjadi pasar malam.
Tumpah ruahnya warga dalam beberapa hari terakhir itu, diduga karena mereka tak punya pilihan lagi untuk rekreasi saat libur lebaran tahun ini. Itu terjadi karena seluruh akses wisata ditutup total oleh pemerintah dengan penjagaan ketat.
Namun anehnya, di tengah kerumunan masyarakat tidak tampak Satgas Covid -19 yang berjaga atau minimal menyosialisasikan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi tersebut.
Indra, salah seorang pengunjung mengaku selalu datang ke taman tersbeut bersama keluarga sejak H+1 lebaran. Itu dilakukan karena ia tidak bisa masuk ke kawasan wisata, sementara anak-anaknya menuntut untuk berwisata. “Yang penting kita tetap menggunakan masker, sebenarnya khawatir juga melihat begitu banyak manusia di taman kota, tetapi rasa takut kalah oleh cerianya anak-anak yang selama ini haus akan hiburan,” ujarnya, Sabtu (15/5) malam.
Warga lainnya Suryati mengaku memboyong keluarganya dari Sungai Rangit, mereka sengaja bermalam Minggu ke kawasan taman kota tersebut untuk menikmati libur lebaran.
Menurutnya sebelum pandemi Covid-19 berwisata ke ke pantai saat lebaran menjadi tradisi keluarganya. Namun karena sudah dua kali perayaan Idulfitri ia dan keluarganya tidak bisa berwisata ke pantai, akhirnya taman kota menjadi pilihan untuk mengisi liburan.
“Puncaknya kan besok Minggu, jadi malam ini kita bawa anak-anak, setidaknya mengobati kekecewaan karena kita tidak bisa liburan ke pantai,” pungkasnya. (tyo/sla)