PANGKALAN BUN - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kobar menyurati perusahaan perkebunan di Kabupaten Kobar agar mengatur jadwal libur karyawannya. Itu dilakukan agar para pekerja tidak berangkat mudik secara bersama-sama, yang berpotensi meningkatkan kepadatan pemudik di sejumlah titik keberangkatan, baik di pelabuhan maupun bandara.
Kepala Dinas TPHP Kobar Kamaludin mengatakan, biasanya arus mudik di lewat jalur laut ini menjadi favorit masyarakat. Tidak hanya mereka yang tinggal di kota tapi juga para karyawan dan buruh di perusahaan kelapa sawit yang ada di Kobar.
“Kami sudah menyurati perusahaan kelapa sawit jauh sebelum lebaran. Tepatnya pada saat awal bulan suci Ramadan lalu. Agar perusahaan bisa membuat jadwal libur atau kepulangan karyawan mereka. Kalau bsia jangan terlalu mepet, agar penumpukan penumpang di pelabuhan tidka terjadi,” kata Kamaludin, Selasa (28/5).
Hal itu juga sudah direspon baik oleh sejumlah perusahaan. Dengan memulangkan sebagian karyawan terutama yang perempuan dan anak-anak. Sedangkan untuk yang laki-laki ini pulang saat dekat lebaran.
“Kemudian ada juga sebagian perusahaan yang telah mendata untuk pulang sebelum lebaran dan ada yang setelah lebaran,” ujarnya.
Keputusan itu diambil setelah rapat koordinasi membahas angkutan mudik lebaran beberapa waktu lalu. Karena dari hasil evakuasi tahun-tahun sebelumnya ini karyawan perusahaan diberikan libur mendekati lebaran. Sehingga semua menyerbu tiket kapal laut.
“Namun kali ini tidak bakal terjadi seperti itu. Perusahaan besar swasta juga sudah bisa diajak diskusi terkait hal tersebut. Ini juga salah satu upaya kita semua untuk mengantisipasi agar seluruh penumpang bisa terangkut karena telah memiliki tiket. Mengingat tiket dijual secara online dan bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun,” bebernya. (rin/sla)