SUKAMARA - Sekretaris Daerah (Sekda) Sukamara Rendy Lesmana menyambut baik masukan dan dukungan dari kementerian, pemerintah provinsi, maupun stakeholder lainnya bagi Kabupaten Sukamara yang mencanangkan diri sebagai daerah sentra udang vaname. Diharapkan kesemuanya itu dapat mengangkat Kabupaten Sukamara lebih dikenal dengan potensi penghasil udang vaname.
“Dukungan sudah disampaikan dari beberapa kementerian, contohnya Kementerian PUPR dengan adanya DED 1.000 hektare yang sudah dibuat oleh KKP dan sudah disampaikan ke PUPR dalam rangka bisa dibangun klaster baru,” terang Rendy Lesmana.
Menurutnya, ketika Kabupaten Sukamara mencanangkan sebagai sentra udang vaname maka diharapkan nantinya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan semakin kuat, dan PDRB maupun PAD turut meningkat. Selain itu juga diharapkan memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Ada 4.172 hektare pencadangan wilayah yang merupakan potensi perikanan darat yang telah ditetapkan bupati. Seluas 1.000 hektare sudah ada DED-nya,” jelas Rendy Lesmana.
Sebelumnya Bupati Sukamara Windu Subagio menegaskan bahwa SUKAMARA –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukamara menggelar Seminar Nasional Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan di Kalimantan Tengah melalui Pembangunan Food Estate Produk Protein (Shrimp Estate). Seminar itu sebagai salah satu upaya menggaet investor dengan pemaparan potensi udang vaname yang kini dikembangkan di pesisir Kabupaten Sukamara.
Bupati Sukamara Windu Subagio menegaskan bahwa Kabupaten Sukamara telah mencanangkan diri sebagai daerah sentra udang vaname. Sebagai komitmen Pemkab Sukamara telah mencadangkan kawasan untuk budidaya seluas sekitar 4 ribu hektare lebih. Selain itu, Pemkab Sukamara juga berkomitmen menjaga keberlangsungan budidaya udang vaname dengan menjaga lingkungan. Begitupun dengan perizinan bagi investor akan memperhatikan kapasitas dan daya dukung lahan, sehingga jangan sampai merusak ekologi lingkungan. Pemerintah daerah juga akan membuat studi kelaikan sebagai acuan agar tidak melebihi kapasitas lahan yang tersedia.
“Jangan sampai tambak yang terganggu, sehingga kejayaan tambak udang vanametinggal kenangan. Kejadian seperti itu sudah pernah terjadi, dulu Sukamara juga penghasil udang windu, tetapi sekarang sudah habis. Pemda berkomimen menjagajangan sampai terjadi lagi,” tegas Windu Subagio.
Bupati juga meminta kepada para kepala desa yang masuk dalam kawasan pencadangan agar turut mengawasi wilayahnya masing-masing, terutama kawasan tepi jalan. Yakni dengan berkoordinasi jika ada investasi bidang lain yang masuk. Dia pun meminta agar semua pihak bisa mendukung dan menyukseskan program pengembangan budidaya udang vaname yang digalakan oleh pemerintah daerah. (fzr/yit)