KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) mencanangkan gerakan tanaman holtikultura, sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi. Itu merupakan tantangan besar dalam mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Gerakan ini untuk dapat meningkatkan produksi pertanian, sehingga pasokan komoditas pertanian dapat terkendali, harga pangan menjadi stabil, dan bisa menjadi upaya penanggulangan stunting," ucap Penjabat (Pj) Bupati Gumas Herson B Aden, Kamis (7/11).
Salah satu faktor mempengaruhi inflasi adalah fluktuasi harga bahan pangan. Dari pantauan yang telah dilakukan, harga sejumlah komoditas bahan pangan seperti bawang, cabai dan lainnya relatif stabil dan tidak ada kenaikan harga dengan ketersediaan terjaga
"Meskipun harga kebutuhan pokok masih stabil, pemkab tetap melakukan intervensi, salah satunya dengan gerakan pangan murah yang beberapa kali diadakan di berbagai desa/kelurahan di sejumlah kecamatan," terangnya.
Gerakan pangan murah dilakukan bertujuan untuk mengurangi beban konsumen dan meminimalisasi dampak dari inflasi pangan. Harga pangan yang stabil dan terjangkau menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
"Komoditas yang tersedia pada gerakan pangan murah beras SPHP lima kilogram, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan daging sapi beku," tuturnya.
Melalui pencanangan gerakan itu, pemkab sudah melakukan penanaman bibit tanaman holtikultura di lahan kebun Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kabupaten setempat.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan merawat dengan baik tanaman yang sudah ditanam, sehingga akan dapat memberikan hasil yang positif di kemudian hari," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Aryantoni menyampaikan, pihaknya menyediakan ribuan bibit tanaman holtikultura berupa cabai, terong, dan tomat. Bibit dibagikan kepada seluruh perangkat daerah, kantor kecamatan dan kelurahan serta TP-PKK kecamatan.
"Bibit untuk perangkat daerah sebanyak 2.360, yakni bibit cabai 1.000, bibit tomat 660, dan bibit terong 700, yang diberikan dalam bentuk polybag besar. Sedangkan bibit TP-PKK keseluruhan sebanyak 950. Rinciannya, bibit cabai 700, bibit tomat 125, bibit terong 125, yang diberikan dalam bentuk polybag kecil," pungkasnya. (arm/yit)