PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Sengkon, mengingatkan semua pihak, khususnya pemerintah daerah untuk betul-betul mengawal program cetak sawah seluas 150 ribu hektare, yang dikembangkan di 10 kabupaten dan kota.
Dikatakannya, program ini tidak sebatas pengembangan komoditas pertanian, akan tetapi prospek ke depannya lebih kepada ketahanan pangan dan diyakini akan berkontribusi besar terhadap peningkatan perekonomian daerah.
“Inikan program nasional, jadi kita yang di daerah ini kalau pusat bilang laksanakan maka kita harus kerjakan dan pemerintah daerah wajib mendukung semua ini,” kata Sengkon, Senin (3/2).
Menurutnya, untuk mengawal program ini ada banyak hal yang mesti diperhatikan dan dipersiapkan dengan matang. Tentunya kesiapan yang dimaksud tidak sekadar bicara kesiapan lahan, infrastruktur, alat dan mesin pertanian, ataupun kesiapan anggaran.
Politikus Partai Perindo ini juga mengingatkan, penetapan program ini harus rasional dengan memerhatikan lokasi pengembangan terhadap kesiapan petani dan dukungan dari para penyuluh pertanian, yang nantinya dilibatkan dalam pengembangan cetak sawah ini.
“Kita inikan masih kurang tenaga penyuluh untuk mendukung program pemerintah berkaitan dengan ketahanan pangan. Nah ini juga perlu didiskusikan dan saya juga minta pemerintah memerhatikan penyuluh untuk mendukung progam ini,” imbuhnya.
Sengkon menegaskan, pembukaan lahan pertanian dalam skala luas yang tidak didukung oleh faktor pendorong keberhasilan dalam hal ini petani dan tenaga penyuluh, maka akan sangat dikhawatirkan program pertanian ini akan sia-sia.
“Stabilitas di masyarakat juga perlu diperhatikan, jangan nanti timbul pertentangan. Oleh sebab itu pemerintah daerah harus mengawal semuanya, mulai dari hal kecil harus diperhatikan,” pungkasnya. (sho/gus)