MUARA TEWEH – Isu santer beredar di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Batara). Isu itu menyebut salah seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Muara Teweh yang mencoba bunuh diri, ditepis Kepala Lapas kelas II B Muara Teweh Moh Yahya.
Kalapas dengan tegas menyebutkan bahwa isu tersebut sama sekali tidak benar, dan yang benar ada salah satu penghuni lapas yang mengalami sakit, dan sempat mendapat perawatan beberapa hari di RSUD Muara Teweh.
Warga binaan tersebut adalah Bintari, narapinda yang terjerat hukum lantaran kasus penipuan perizinan tambang.
“Bintari pada tanggal 15 September malam sempat pingsan dan kita bawa ke RSUD Muara Teweh untuk menapat pertolongan dari tenaga medis. Sebelum diantar ke rumah sakit, siang harinya korban sempat mengeluhkan sakit perut, lalu dari petugas sempat diberi obat untuk menyembuhkan penyakitnya, namun rupanya obat yang diberikan tidak mempan dan malam harinya yang bersangkutan jatuh pingsan,” kata Yahya, didampingi satu-satunya petugas kesehatan di Lapas kelas II B Muara Teweh Frans Sudarna Rabu (23/9).
Dijelaskannya, saat di rumah sakit Bintari mendapat penanganan medis dari tenaga kesehatan yang bertugas, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter yang bersangkutan menderita penyakit maag kronis.
“Dokter menyarankan agar Bintari dirawat. Ia dirawat di rumah sakit dari tanggal 15 -22 September karena penyakit yang dideritanya, dan berdasarkan hasil diagnosa dokter spesialis penyakit dalam, selain menderita maag kronis, Bintari juga memiliki penyakit hipertensi, jantung dan sinusitis,” terangnya.
Kini kondisi Bintari berangsur sudah mulai membaik, ia sudah di kembalikan ke Lapas kelas II B Muara Teweh.
“Sementara ini Bintari masih berobat jalan, dan dalam waktu dekat kita akan membawanya lagi ke rumah sakit untuk mengontrol penyakitnya,” ucap Yahya. (viv/vin)