PALANGKA RAYA – Kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap juga berdampak besar pada sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan asing maupun nusantara menurun selama Kalteng diselimuti asap pekat.
”Pengaruh asap di Kalteng begitu besar pada sektor pariwisata. Daya tarik wisata, turis asing dan wisatawan nusantara turun drastis. Terutama kunjungan di Kabupaten Kobar dengan objek wisata Tanjung Puting,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Yuel Tanggara, Jumat (2/10).
Menurutnya, bencana asap merupakan pukulan telak, terutama bagi pariwisata Kalteng. Selain tingkat kunjungan turis asing yang menurun, jasa kuliner dan transportasi secara juga menurun.
”Saya belum dapatkan data riil, tetapi tahun 2014 wisatawan asing lebih dari 14 ribu dan nusantara 240 ribu. Namun, bisa dipastikan karena asap ini, (tahun ini) jumlah itu pasti turun,” ujarnya.
Tanggara mengharapkan pihak terkait segera mengatasi situasi ini. Sebab, bila terus dibiarkan, akan berimbas buruk ke sektor pariwisata yang bisa merugikan pemerintah dan masyarakat. ”Saya harapkan bisa cepat diatasi,” katanya.
Kepala BPBD Kalteng Brigong mengatakan, sampai 2 September, pihaknya belum bisa memastikan kapan hujan buatan dilakukan di Kalteng. Hal itu karena awan culumbus belum ada dan masih tipis, sementara jarak pandang siang hari hingga sore hanya berkisar 100 meter.
”Tetapi, bila terdapat angin, kabut mulai menghilang. Untuk hari ini terdapat 139 titik api dan kompiden 39 titik. Seluruh elemen diminta memadamkan api,” pungkasnya.
Kadis Pendidikan Kota Norma Hikmah mengatakan, masih pekatnya kabut asap , membuat pihaknya kembali meliburkan pelajar di semua jenjang di Palangka Raya, yakni sejak tanggal 3-6 Oktober dan kembali ke sekolah pada 7 Oktober. ”Saya sudah perintahkan kepada seluruh kepala sekolah. Diharapkan guru memberi tugas pada siswa agar belajar di rumah,” katanya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Kalteng Suprastidja Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan RI telah membantu obat-obatan, masker oksigen, dan alat kesehatan lain terkait bencana asap di Kalimantan Tengah. ”Iya, totalnya sekitar Rp 200 juta, bantuan dari pusat dan beberapa hari lalu sudah diterima,” ucapnya singkat.
ISPA Meningkat
Sementara itu, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap terus mengancam warga. Kasus ISPA terus meningkat sejak ditetapkannya status kejadian luar biasa (KLB) ISPA oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng.
Humas RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya Theodorus Sapta Atmaja mengatakan, jika dibanding Agustus lalu, penderita ISPA pada September meningkat tajam, mencapai sekitar 83 persen. ”Saat ini ada 33 lebih pasien ISPA yang harus menjalani perawatan di RSUD Palangka Raya. Peningkatannya sudah sangat tinggi," katanya, Jumat (2/10). (daq/arj/vin/ign)