MUARA TEWEH – Rabu (7/10) dini hari sekitar pukul 01.10 WIB terjadi kebakaran yang menghanguskan tujuh buah rumah dan mengakibatkan seorang kakek berumur (80) tewas terpanggang api. Musibah tersebut terjadi di Jalan Meranti RT 10 Kelurahan Lanjas Muara Teweh. Selain mengakibatkan tujuh rumah dan seorang kakek tewas, kebakaran tersebut juga mengakibatkan seorang nenek berumur 70 tahun terpaksa harus dilarikan ke RSUD Muara Teweh karena mengalami luka bakar di tubuhnya.
Peristiwa kebakaran tersebut sontak membuat heboh masyarakat kota Muara Teweh. Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang kakek yang tewas dalam musibah tersebut bernama Syarkawi dan nenek yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis bernama Satuwiah, istri dari korban meninggal Syarkawi.
Diduga api berasal dari hubungan arus pendek listrik, di rumah yang dihuni korban Syarkawi, lalu dengan cepat membesar dan merembet ke rumah-rumah disekitarnya yang terbuat dari kayu.
"Api berasal dari rumah yang dihuni oleh kakek Syarkawi dan istrinya Satuwiah (70). Tidak sampai 5 menit api sudah tidak bisa dipadamkan lagi serta terus membesar dan merambat ke rumah-rumah tetangga yang saling berdempetan,” kata Boby warga Jalan Meranti yang melihat kejadian kebakaran tersebut.
Sementara pantauan wartawan saat kejadian, warga dan petugas pemadam kebakaran bahu-membahu memadamkan api yang membakar rumah penduduk yang sebagian besar terbuat dari kayu. Api baru bisa dipadamkan kurang lebih sekitar 2, 5 jam, dengan menurunkan 5 unit armada mobil kebakaran, dibantu satu unit mobil water cannon dari Polres Batara serta mesin hisap yang diturunkan ke sungai untuk estapet air ke mobil pemadam. Korban diketahui meninggal, setelah jazadnya ditemukan, saat semua api sudah berhasil dipadamkan, dengan kondisi tubuh tidak utuh. Awalnya warga menduga kalau Syarkawi telah keluar dari rumahnya yang terbakar, namun tidak tahunya kakek tersebut justru terperangkap di dalam rumahnya.
“Jenazah korban dikebumikan di pemakaman kuburan muslimin yang tidak jauh dari lokasi kebakaran sekitar pukul 08.00 WIB,” ungkap Ketua RT 10 Yanho, seraya mengatakan dalam musibah ini sebanyak tujuh buah rumah hangus terbakar, ditambah satu buah rumah yang rusak akibat terkena dampak kebakaran yang terjadi.
Informasi dari RSUD Muara Teweh korban Satuwiah mengalami luka bakar 30 persen di tubuhnya, meliputi bagian muka, kepala dan kedua tangan. Saat ini yang bersangkutan mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD Muara Teweh.
Sementara berdasarkan hasil pendataan tim Tagana yang membuat posko bencana kebakaran, musibah tersebut mengakibatkan tujuh rumah hangus terbakar dan satu rumah lagi terkena dampak. Korban dalam musibah ini sebanyak 13 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 32 jiwa. (viv/vin)