SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Minggu, 11 Oktober 2015 20:17
Kualitas Udara Berbahaya, Tiga Wilayah Ini Rawan dan Berpotensi Akibatkan Kematian

Biaya Pengobatan Pasien ISPA Digratiskan

Etika Yuliana saat mengendong Raka, anaknya setelah dilakukan evakuasi. Raka menderita gejala ISPA akibat kabut asap dan harus mendapat perawatan khusus.

PALANGKA RAYA – Kabut asap yang menyelimuti sejumlah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) berpotensi menyebabkan kematian. Pemprov Kalteng mencatat, ada tiga daerah dengan tingkat kerawanan tinggi karena kualitas udara yang berbahaya, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kotawaringin Timur.

”Di tiga wilayah tersebut berisiko tinggi (penyakit) ISPA (infeksi saluran pernapasan akut, Red) dan berisiko tinggi mengakibatkan kematian. Pasalnya, kualitas udara berbahaya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suprastija Budi, Sabtu (10/10). 

Catatan Radar Palangka, di Kalteng ada dua orang yang meninggal dunia diduga karena terdampak kabut asap. Pertama, Intan (9), murid SD di Kotim yang meninggal pada 15 September. Asap pekat yang dihirupnya disinyalir memperparah asma yang dideritanya, sehingga bocah malang itu meninggal dunia.

Selanjutnya, Ratu Agnesia, balita yang baru berusia 45 hari, meninggal dunia pada 3 Oktober lalu. Diduga anak pasangan Yessi Marsela (25) dan Suyutno (26) itu meninggal karena penyakit ISPA yang dideritanya, meski akhirnya dibantah Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah Hadi Prabowo. Hadi mengatakan, balita itu meninggal karena diare.

Suprastija menuturkan, Pemprov Kalteng telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit ISPA sejak tiga pekan lalu. Selama status itu berlaku, masyarakat Kalteng yang terkena ISPA akan diberikan pengobatan gratis di seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kalteng.

Mekanisme pengobatan gratis akan menyesuaikan dengan kebijakan yang di masing-masing dinas dan rumah sakit. ”Setelah ditetapkan KLB ISPA pada 23 September lalu oleh Gubernur Kalteng, kita sudah menyurati Kepala Dinas dan Direktur Rumah Sakit se-Kalteng terkait status KLB itu. KLB ISPA akan dihentikan jika penderita ISPA mulai menurun," katanya.

Khusus tiga daerah dengan tingkat kerawanan tinggi, lanjut Suprastija, pihaknya telah mengoordinasikan dengan pemerintah daerah di wilayah itu. Dia menuturkan, seharusnya bupati/wali kota serta instansi terkait tanggap sejak penetapan status KLB ISPA. Pasalnya, penanggulangan harusnya bertingkat dari bawah dan provinsi hanya memfasilitasi. 

”Harusnya pemerintah daerah cepat tanggap dan terlebih dahulu menangani karena mereka yang punya wilayah," jelasnya.

Mengenai pengobatan gratis, lanjutnya, berlaku bagi penduduk Kalteng dan masyarakat luar daerah. Untuk menjamin ketersedian obat-obatan, Dinas Kesehatan Provinsi telah melakukan pengawasan stok untuk penyakit ISPA di masing-masing puskesmas dan rumah sakit. Khusus menangani kasus ISPA, dinilai masih cukup.

”Kita juga memiliki buffer obat untuk membantu kabupaten/kota yang kekurangan dalam hal stok obat dan masker," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarakan data Posko Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan serta Kabut asap, penderita ISPA hingga 9 Oktober mencapai 20.278 orang. Penderita tertinggi berada di Palangka Raya dengan 4.146 orang dan Kotim dengan 3.187 penderita.

 

Evakuasi Bayi

Sementara itu, masih tingginya tingkat pencemaran udara akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Palangka Raya, bedampak besar bagi balita. Seorang bayi berusia 17 hari, Raka Pratama, dinyatakan terinfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) hingga terpaksa harus dievakuasi ke RSUD Doris Slyvanus guna penanganan lebih lanjut, Sabtu (10/10).

Awalnya, Jumat (9/10) malam, anak pertama pasangan Ramli dan Etika Yuliana, di evakuasi tim medis, yakni dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kalteng dari kediamannya di Jalan G Obos. Bayi itu kemudian dibawa ke Dinas Sosial Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Barigas Jalan Rajawali VII.

Akan tetapi, karena kondisinya semakin drop dan pernapasannya mengkhawatirkan, disarankan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lengkap. Apalagi saat itu perut Raka sudah mengeras, sehingga dikhawatirkan lebih memburuk.

Kordinator rumah singgah Fery Irawan mengatakan, Raka terlihat sesak dan pencernaannya terganggu. Bayi itu juga terindikasi terserang ISPA akibat kabut asap yang semakin pekat, sehingga jika tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan semakin parah.

Setelah melakukan observasi, lanjutnya, pihaknya langsung menyarankan dibawa ke RSUD Doris Sylvanus. Menurutnya, Raka perlu mendapat perawatan khusus. Seluruh pengobatan dan perawatan ditanggung pemerintah. (arj/daq/ign)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 19 Desember 2024 13:08

Gencarkan Operasi Pasar Menjelang Nataru

PALANGKA RAYA- Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya Khemal…

Kamis, 19 Desember 2024 13:08

Posko Arus Mudik Nataru Perlu Dipersiapkan

PALANGKA RAYA-Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Rana Muthia…

Rabu, 18 Desember 2024 17:58

Realisasi Pajak dan Retribusi Perlu Dipacu

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Palangka…

Rabu, 18 Desember 2024 17:57

Hadapi Ancaman Kebakaran dengan Siap Siaga

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya Wahid…

Selasa, 17 Desember 2024 15:35

Perlu Kolaborasi Wujudkan Program Makan Gratis

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi I DPRD Kota Palangka Raya,…

Selasa, 17 Desember 2024 15:35

Inflasi Harus Terkendali Menjelang Nataru

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Selasa, 17 Desember 2024 15:32

Pemprov Sukses Gelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional

PALANGKA RAYA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) baru saja…

Selasa, 17 Desember 2024 15:31

Dukung Usulan RUU Perlindungan Guru

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng)…

Senin, 16 Desember 2024 16:47

Komitmen Pelayanan Publik Harus Diwujudkan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua DPRD Palangka Raya Nenie A…

Senin, 16 Desember 2024 16:46

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Penanganan Bencana

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya Hasan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers