PALANGKA RAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau bertekad meminimalisir kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu di masa mendatang. Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran, sebanyak 75 sumbur bor akan dibangun dengan biaya Rp 7 juta per sumur bor.
”Ini merupakan salah satu upaya (mengantisipasi kebakaran lahan). Selain itu, penghijauan, mengelola serta menanam karet sehingga lahan kosong bisa terjaga,” kata Edy, Selasa (13/10).
Pakar gambut Kalteng Suwido H Limin sebelumnya mengatakan, antisipasi kebakaran lahan menggunakan sumur bor sudah lama diharapkan. Hal itu berkaitan dengan ketersediaan air untuk pemadaman.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama jajarannya meninjau lokasi pembangunan blocking kanal di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Selasa (13/10). Orang nomor satu di jajaran TNI itu didampingi Pj Gubernur Kalteng Hadi Prabowo, Kapolda Kalteng Brigjend Pol Fakhrizal, Dandrem Panju Panjung Kolonel Purwo Sudaryanto, Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, dan sejumlah pejabat lainnya.
Gatot menuturkan, pembangunan kanal merupakan salah satu antisipasi kebakaran lahan. Bagian permukaan gambut dibasahi dengan menutup kanal, hingga air permukaan menyebar dan ekosistem gambut terjaga.
”Jadi ini menahan air, kemudian air bisa menyebar dan kembali membasahi permukaan gambut. Artinya tidak merusak ekosistem gambut seperti yang selama ini dikhawatirkan,” ujarnya.
Gatot menegaskan kepada seluruh Dandrem, Dandim, untuk bertindak tegas apabila menemukan atau mendapati pembakar lahan dan bersinergi dengan polri untuk tindak lanjutnya. ”Saya perintahkan semua berperan aktif. Bila terbukti, segera tindak!” katanya.
Gatot juga megharapkan peran pengusaha agar membantu menjaga lahan yang dimiliki agar tidak terbakar. ”Kebakaran ini bukan akibat prajurit saya atau anak buah Pak Kapolri, karena anak buah saya dan Kapolri tidak punya lahan kebun. Tapi, akibatnya, kasihan prajurit saya dan anak buah Pak Kapolri yang harus kerja keras memadamkan api dan yang lebih utama masyarakat jadi korban asap ini," katanya.
Dia juga memerintahkan Pangdam, Danrem, dan Dandim untuk segera berkoordinasi dengan Polri dan pengusaha di wilayahnya masing-masing, agar segera membuat blocking kanal. ”Saya juga minta kepada para pengusaha, agar segera melakukan pemadaman ketika ada titik api di wilayahnya atau di sekitar lokasi usahanya. Jangan diam saja, kasihan masyarakat," tegasnya.
Kabid Humas Polda Kalteng AKBP Pambudi Rahayau mengungkapkan, polisi telah menetapkan 65 tersangka pembakar lahan, dan lima di antaranya adalah perusahaan. ”Kita sudah tetapkan dari 62 laporan polisi, kini dalam pemberkasan dan pemeriksaan,” ujarnya singkat. (daq/ign)