PALANGKA RAYA – Niat baik Ahmad Rajali Abe, warga Jalan RTA Milono KM 2,5 guna mencari ikan untuk lauk pauk keluarga harus berakhir tragis. Tanggung jawab sebagai kepala keluarga itu ternyata harus membawanya kehilangan nyawa. Bagaimana tidak kakek berumur 55 tahun itu tewas usai ditemukan warga karena tenggelam.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Cemara Labat, Pahandut Seberang, Rabu (14/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Disekitar keramba milik Syarkawi. Diduga sebelum ditemukan mengapung, sakit asma dan jantung Abe kambuh hingga tercebur dan ditemukan warga. Beruntung korban saat kejadian menggunakan jaket hingga tak larut jauh.

Kini kasus itu itu sudah ditangani petugas Polsek Pahandut. Namun dipastikan dari jenazah Abe tidak ditemukan tanda kekerasan, luka-luka atau bekas benda tumpul lain. Jenazah sempat dibawa ke RSUD dr Doris Slyvanus untuk dilakukan visum. Kini sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum.

Pemilik keramba, Syarkawi menerangkan sebelumnya melihat jenazah mengapung menggunakan jaket. Dirinya seperti biasa ingin memberikan pakan ikan. Sampai dikeramba langsung melihat jaket dan tubuh mengapung. Melihat itu, dia berteriak dan bersama warga mengevakuasi jenazah ke pinggir tambak.

Syarkawi mengatakan mengenal korban karena sering memancing ikan di sekitar tambak miliknya. Dan terkadang mengobrol ringan bersama almarhum.

”Abe memang serig mancing ke sini, biasanya datang pukul 18.00 bisa juga datang pukul 22.00 dan memancing bisa sampai subuh,” tutur warga Jalan Cemara Labat ini.

Sementara itu, anak kandung korban, Albadwai (30) mengakui bahwa almarhum memang hobi memancing dan hasl pancingan disantap bersama keluarga.

“Abah memang suka mancing bahkan sampai malam. Kadang dapat kadang juga tidak. Biasanya hasil pancingan dimakan bersama keluarga,” ucapnya.

Albadwai mengatakan sudah sering melarang almarhum untuk berpergian dan memancing. Karena memiliki penyakit asma dan jantung, tetapi larangan itu selalu dilanggar dan diindahkan.

”Ini tadi beliau sudah dilarang jangan mancing, tapi tetap saja berangkat dan memang berangkat ada pamit ke keluarga pukul 20.10 WIB,” pungkasnya.

Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Pahandut Kompol Ani Maryani menegaskan korban ditemukan telah meninggal dunia dalam keadaan mengapung. Tidak ada luka atau tindak pidana sesuai hasil pemeriksaan tim medis.

“Korban memiliki riwayat sakit asma dan sekitar  satu tahun ini mengidap sakit jantung dan satu  minggu yang lalu korban sempat mengalami serangan jantung namun masih dapat ditangani. Hasil visum et repertum tidak ditemukan luka, maupun bekas benturan benda tumpul,” tegas perwira polri ini.

Ani menambahkan korban di kemumikan di Komplek Pemakaman Umum Kelurahan Tanjung Pinang usai menjalani visum di Kamar Mayat RSUDdr Doris Sylvanus.

”Murni tenggelam dan ini sudah dikebumikan sesuai ajaran agama dianut,” pungkas istri dari Kabag Ops Polres Kotim, Kompol Ali Akbar ini. (daq/vin)