PALANGKA RAYA – Kebakaran yang meluluhlantakkan seluruh bangunan Biro Keuangan dan Biro Ekonomi di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Minggu (1/11) sekitar pukul 14.20 WIB membuat sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng was-was. Mereka khawatir data gaji pegawai yang ikut terbakar membuat mereka tak bisa gajian tepat waktu.
”Yang kami takutkan, kami tak bisa gajian. Karena semua data keuangan pegawai kan ada di Biro Keuangan. Sementara proses pembayaran gaji kan dari Biro Keuangan baru diserahkan ke bank, sebagai sarana pembayaran gaji,” ucap Mochtar, saat ditemui di lokasi kebakaran.
Hal senada, juga diungkapkan rekan-rekannya yang juga berada di areal kantor gubernur. ”Waduh bakal tidak gajian kita ini,” timpal salah seorang PNS seraya mint namanya tak dikorankan.
Di kompleks kantor gubernur terlihat banyak PNS yang datang begitu mendapat kabar kantor mereka kebakaran. Sejumlah pejabat di lingkup kantor gubernur terlihat hadir dengan penampilan seadanya. Ada yang bercelana pendek dan bersandal jepit.
Terkait kekhawatiran tersebut, Penjabat (Pj) Gubenur Hadi Prabowo yang ditemui hingga hari gelap di ruang tamu aula Jayang Tingang Kompleks Kantor Gubernur meminta PNS tidak khawatir. Sebab, data PNS yang terdapat di Biro Keuangan bisa disinkronisasikan dengan data kepegawaian lainnya.
”Sehingga dengan demikian saya minta Biro Keuangan nanti berkantor di aula Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalteng), jadi bisa dikoordinasikan dan dikonfirmasikan data-data yang ada termasuk dokumen Perencanaan Pembahasan pada APBD Murni Tahun 2016,” kata Hadi yang saat itu juga menerima kedatangan Danrem 102/Pjg Kolonel Arh Purwo Sudaryanto.
Saat itu, Kepala Bappeda Kalteng Herson B Aden yang juga hadir pun memastikan ruang aula Bappeda siap dipergunakan sebagai kantor sementara bagi PNS bagian biro keuangan pascakebakaran tersebut.
Hadi Prabowo belum bisa menyampaikan jumlah kerugian. Termasuk sejumlah uang yang ada dalam brankas di ruang kantor. ”Namanya saja Biro Keuangan, tentu saja ada sejumlah uang yang disimpang dalam brankas. Hanya saja berapa jumlahnya, masih diinventarisir. Begitu pula total kerugiannya,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pegawai, Yoyo, jadi korban luka saat berupaya menyelamatkan sejumlah dokumen. ”Pak Yoyo terluka bagian tangannya, waktu berusaha menyelamatkan sejumlah dokumen, kena pecahan kaca,” terang Wendy seraya menyebut, yang bersangkutan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Di salah satu selasar yang tak terjangkau api, memang terlihat tumpukan berkas yang sebagiannya sudah menghitam. Baru sekitar pukul 17.30 WIB api sudah bisa dijinakkan seluruhnya. Arus lalu lintas sekitar kantor gubernur yang sebelumnya dipindahkan pun dibuka kembali jalurnya selepas magrib. (vin/ign)