SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 05 November 2015 21:48
Ratusan Perantau Asal NTT Bertahan di Penampungan Tak Layak di Palangka Raya
TEGANG: Ratusan warga NTT menolak Batamad menawarkan lokasi penampungan yang layak terhadap ratusan warga asal Nusa Tenggara Timur.

PALANGKA RAYA – Ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua bulan ini hidup dalam penampungan yang kondisinya memprihatinkan dan tak layak huni. Meski demikian, mereka bersikeras bertahan menuntut hak dan pertanggungjawaban perusahaan meski sejumlah tokoh telah dihadirkan.

Warga tersebut mendirikan pondok di kediaman Ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) Kalteng Karliansyah di Jalan Badak, Kota Palangka Raya. Mereka juga menolak tawaran Barisan Pertahanan Dayak (BATAMAD) bersama panguyuban NTT agar dipindah ke lokasi lebih baik.

Ketua Batamad Kalteng Luhing Simon mengatakan, pihaknya prihatin melihat warga perantau yang terlantar tersebut. Rencananya warga itu akan ditampung di rumah warga NTT di seluruh Kota Palangka Raya.

”Dengan demikian mereka bisa hidup layak dan anak tidak terlantar. Ini niat baik secara kemanusiaan,” katanya.

Ketua Paguyuban NTT Milo Emanuel mengatakan, langkah untuk memindahkan warga tersebut sudah dilakukan. Akan tetapi, mereka bertahan meski harus tinggal di tempat yang jauh dari layak.

”Kami datang untuk menempatkan di lokasi layak dibanding di sini. Alasan penolakan pun tidak jelas, namun saya merasa warga berada di bawah tekanan seseorang dan dicuci otaknya, termasuk sudah didoktrin untuk tetap bertahan,” katanya.

Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang mengatakan, kondisi itu merupakan permasalahan serius. Dia sudah memerintahkan dilakukan penanganan lebih konkret untuk mengatasinya.

”Langkah ke depan atas arahan Kapolda Kalteng agar melakukan inventarisasi seluruh perusahaan yang berpotensi mengalami hal sama, karena permasalahan ini bermuara ke Palangka Raya. Jadi jangan sampai seperti ini lagi,” tegasnya.

Berdasarkan infomasi, lanjut Jukiman, mereka tetap bertahan setelah warga dan perusahaan tidak memenuhi tuntutan pekerja. Saat ini pekerja memilih menempuh proses di Pengadilan Hubungan Industrial.

”Apa-apa yang menjadi hak kedua belah pihak, nanti dilihat di PHI. Tugas Polri tetap mengawal terkait situasi kamtibmas yang sudah kondusif. Kami sudah melakukan koordinasi dengan Satpol PP,” katanya. (daq/ign)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers