BUNTOK – Para petani karet di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menjerit. Pasalnya, getah dari pohon karet yang disadap sangat sedikit pada musim kemarau seperti saat ini.
Pandi warga Hulu Tampang Kecamatan Dusun Utara kepada Radar Palangka, Kamis (5/11) mengatakan musim kemarau yang panjang tahun ini dan pasca kabut asap merupakan masa tersulit bagi kami petani karet.
"Sebab hasil sadapan getah karet, sangat sedikit bahkan untuk harga jualpun hanya mencapai Rp 5 ribu per kilogram (Kg). Penghasilan karetpun dalam satu minggu hanya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000 saja," katanya.
Menurut Pandi, hasil tersebut tidak sebanding dengan harga kebutuhan bahan pokok yang semakin mahal saat ini bahkan hampir tidak mencukupi untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Seperti harga beras saja, sudah berkisar Rp 145.000 hingga Rp 150.000 per 15 kilogramnya
Senada Simon warga desa bundar Kecamatan Dusun Utara menyampaikan, pada saat musim kemarau seperti saat ini getah karet yang dihasilkan dari menyadap karet sangat sedikit sehingga dia terpaksa mencari pekerjaan sampingan mencari ikan
“Saya terpaksa kerja sampingan yakni mencari ikan, dikarenakan penghasilan sadapan karet sangat sedikit yang diakibatkan oleh kemarau panjang. Mudah-mudahan saja keadaan ini cepat berlalu. Jadi rutinitas menyadap karet lancar, getah semakin banyak dan biaya kebutuhan keluarga akan terpenuhi,” pungkas Simon. (dy/vin)