PULANG PISAU- Pembuatan blocking kanal di Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya yang menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar untuk kegiatan tanggap darurat pascakebakaran lahan kabut telah selesai.
Kedepan diwacanakan bisa dikelola untuk menunjang ekonomi masyarakat sekitar.
Sebelumnya di sepanjang blocking kanal diusulkan menjadi lokasi pengembangbiakkan kerbau rawa, namun Pemerintah Daerah Pulang Pisau melirik untuk menjadikan kawasan ternak sapi.
Ibrahim Spt, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan ( Distanak) Pulang Pisau kepada awak media kemarin (8/11) mengatakan jika pihaknya tengah mengusulkan ke pusat untuk bisa membantu memberikan bibit sapi, jenis sapi bali untuk dikembangbiakkan di sekitar blocking kanal, Tumbang Nusa.
Dipenuhi atau tidak permohonan tersebut, menurut Ibrahim pada tahun 2016 nanti pemerintah daerah tetap akan mendatangkan beberapa ekor sapi Bali untuk percontohan.
“Kami pilih untuk mengembangkan ternak sapi ketimbang kerbau rawa, karena memang keadaan topografi di sana sangat cocok,” terang Ibrahim.
Ditambahkan selain jenis rumput yang tersedia menjadi pakan utama sapi, kondisi pasang surut kawasan Tumbang Nusa tidak cocok untuk kerbau rawa. Kalau untuk ternak sapi, bisa pakai sistem kandang panggung untuk 5-7 ekor sapi.
Usulan kerbau rawa, dijelaskan Ibrahim sudah ada daerah lain yang mencoba mengembangkannya, seperti daerah Binamas, Kabupaten Barito Selatan.
Di banding dengan wilayah Tumbang Nusa, daerah Binamas menurut Ibarahim lebih cocok karena kondisi rawanya selalu berair dan tidak pernah kekeringan.
“Syarat kerbau rawa adalah lahan tidak boleh kering, sementara Tumbang Nusa ketika masuk musim kemarau pasti kering. Kalau sapi, kita rasa cocok apalagi selama ini Pulang Pisau sudah terbiasa mengembangkan berbagai sapi. Untuk bibit, pakan sampai pemasaran sudah punya jaringan yang kuat, tinggal tehnisnya bagaimana untuk pemeliharaan,” terangnya. (ds/fm)