PALANGKA RAYA – Hujan lebat dan angin kencang diserta petir menggelegar yang melanda Palangka Raya pada Sabtu (7/11) malam, membuat sebagian wilayah Ibu Kota Kalimantan Tengah itu porak poranda. Puluhan pohon tumbang, ratusan baliho, dan tujuh tower PLN roboh.
Robohnya tower PLN membuat kota gelap gulita karena pemadaman listrik. Diperkirakan memerlukan waktu hingga tiga minggu ke depan untuk membangun tower sehingga pasokan listrik kembali normal. Robohnya tower juga membuat satu rumah hancur di Jalan Tingang.
Selain itu, cuaca ekstrem juga membuat sejumlah bangunan juga rusak, seperti gereja di Jalan Tingang, rumah jabatan Gubernur Kalteng, Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kalteng, serta puluhan bangunan lainnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam amukan alam tersebut.
Asisten Manajer Pelayanan PLN Cabang Palangka Raya Zakaria mengatakan, tujuh tower berada di wilayah Kota Palangka Raya. Tower itu merupakan menara pegangan dari jaringan transmisi PLN, yakni mampu mengalirkan listrik dari gardu induk selat di Kuala Kapuas berkapasitas 190 kilovolt.
Zakaria mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk memperbaiki beberapa kerusakan akibat cuaca ekstrem tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan PLN Kalselteng untuk membanguan tower yang roboh.
"Ada tujuh sutet yang roboh dan perbaikan transmisi memakan waktu dua minggu. Palangka Raya akan terjadi pemadaman bergilir. Ini murni akibat alam dan berdampak luas,” katanya pada Radar Palangka, Minggu (8/11).
Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik PLN Area Palangka Raya Purwanto menjelaskan, pemadaman terjadi karena sambaran petir dan kilat, sehingga menganggu tegangan tinggi 150 kilovolt. Hal tersebut terjadi di 20 titik.
"Jaringan terkena robohan pohon dan isolator tertarik. Perbaikan dilakukan sejak pukul empat pagi dan sampai saat ini baru 20 persen terlayani,” ujarnya.
Menurutnya, pasokan listrik saat ini mengandalkan suplai dari PLTA Kahayan dan hanya mampu melayani 20 megawatt dari beban puncak sekitar 42 megawatt di seluruh Kota Palangka Raya.
"Pasti ada pemadaman bergilir. Keadaan ini berefek pada area Kasongan, Sampit, dan Palangka,” ucapnya. Untuk rumah yang hancur tertimpa tower, katanya, akan diganti rugi.
Warga yang rumahnya tertimpa tower, Wanderson (43), mengaku tidak menyangka akan terjadi hal itu. Dia meminta PLN mengganti rugi. "Saat kejadian kami berada di ruang tengah dan ambrukan itu menimpa bagian belakang. Semoga pihak terkait bisa membantu perbaikan,” ujarnya.
Cuaca Ekstrem Dua Minggu
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, cuaca seperti itu akan terjadi selama dua minggu ke depan. Prakirawan BMKG Rolan Beneri mengatakan, cuaca itu disebabkan peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan.
Pada Sabtu malam lalu, kecepatan angin mencapai 30 knot. "Berdasarkan prakiraan, cuaca ini akan dialami dua minggu ke depan,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang mengatakan, sudah memerintahkan anggotanya untuk membantu masyarakat dengan merapikan pohon tumbang dan mengevakuasi rumah warga yang tertimpa tower.
Sementara itu, sejumlah petugas dari Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya bersama sejumlah tim dari turun ke lokasi guna membersihkan pohon-pohon yang tumbang dan menghalangi jalan.
Kabid Pertanaman, PJU, Pemakaman, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya, Imbang mengatakan, khusus tim dari dinas tersebut diturunkan sebanyak dua tim yang masing-masing berjumlah enam orang.
“Sebagiannya mengangkut sampah dan yang lainnya memotong pohon yang sudah roboh ini. Kita upayakan semua pohon ini dapat segera dibersihkan. Karena Anda lihat saja, banyak yang mengganggu arus lalulintas,” katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (7/11).
Menurutnya, akibat kejadian pada Sabtu malam kemarin, pihaknya harus bekerja keras. Pasalnya, pohon roboh tidak hanya pada satu titik saja, namun hampir di semua ruas jalan protokol.
“Saya lihat merata, bahkan di jalan kecil pun juga ada sebagian pohon yang roboh. Memang ini butuh kerja keras. Saya bersama tim akan semaksimal mungkin mengerjakannya,” katanya lagi.
Ditanya apa akan selesai hanya dalam sehari, Imbang belum bisa memastikan semuanya dapat diselesaikan dengan cepat. Namun yang pasti, katanya, untuk sementara ini yang akan menjadi prioritas pihaknya yaitu membersihkan yang ada di pinggir jalan raya. Sementara untuk sebagian pohon di jalan kecil akan dikerjakan setelahnya.
“Untuk yang di pinggir jalan raya ini, Insya Allah selesai secepatnya. Jika yang ini sudah selesai, tanpa menunggu lama, kami langsung membersihkan yang ada di jalan kecil. Untuk itu, saya tidak bisa mengatakan kapan semuanya selesai dibersihkan oleh tim,” ucapnya.
Terakhir dia juga mengimbau pada masyarakat Kota Palangka Raya khususnya yang berada di daerah kawasan rawan terhadap kejadian serupa untuk terus mewaspadai datangan angin kencang seperti yang barus saja terjadi.
“Jika terjadi angin kencang lagi, maka sangat berpotensi hal seperi ini bisa saja terjadi. Tapi saya harapkan janganlah ada yang seperti ini lagi. Untuk masyarakat saya harapkan tetap waspada,” pungkasnya. (daq/sho/ign)