PALANGKA RAYA – Beberapa hari ini antrean pengisian bahan bakar semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Palangka Raya mengular alias dipenuhi antrean panjang. Politisi partai Gerindra Alfian Batnakanti menduga antrean panjang pengisian bahan bakar ini tidak lepas dari robohnya 7 tower saluran udara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET).
Akibatnya, tenaga listrik berkurang dan masyarakat cenderung menggunakan genset sebagai pembangkit listrik. ”Masyarakat yang menggunakan genset tentunya membutuhkan bahan bakar. Mungkin itu sebabnya antrean jadi panjang. Dan tentu ini harus diperhatikan,” kata anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Selasa (11/10).
Karena itu ia mengharapkan agar pihak keamanan bisa memantau guna memastikan tidak ada okmun yang memanfaatkan kondisi sekarang ini terlebih para pelansir minyak antre berulang-ulang di SPBU untuk mendapatkan minyak.
“Bila tidak ditertibkan pasti akan kacau sekali dalam satu minggu ini. Kita perlu memastikan tidak ada berbuat merugikan orang lain pada sini,” ujarnya.
Menurut Alfian, dampak dari itu bila tidak disikapi cepat maka dipastikan harga bensin di kios-kios eceran juga akan terus naik. Hari ini saja katanya, sudah Rp 9 ribu, bisa jadi tiga hari lagi terus meroket naik sampai Rp15 ribu. Dikarenakan, matinya listrik secara bergilir tentu saja semua SPBU tidak bisa melayani kebutuhan masyarakat saat membeli
Lebih jauh, yang bisa menertibkan antrean BBM hanya polisi saja. Karena masyarakat cendrung akan menghormati korps itu sehingga paling tidak pelangsir takut juga ikut antri bila melihat polisi berjaga di SPBU.
Selain itu, ungkap Alfian hendaknya Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui pihak Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian bisa menanyakan kepada pihak Pertamina Regional Kalimantan apakah pasangan BBM langka atau bagaimana.
Bila pasokan terbatas maka perlu penambahan di semua SPBU, bila sebaliknya cukup maka perlu dibuatkan surat edaran kepada masyarakat bahwa BBM tidak dalam kondisi langka.
Ditegaskan Alfian, warga Kota Palangka Raya tidak bisa mendengar sedikit saja isu BBM langka maka dibenak pikiran mereka harus stok dulu sebanyak-banyaknya sehingga terlihat banyak warga rela berjam-jam antre di SPBU.
“Untuk itulah, Diskoperindag bila perlu bersama Pertamina keliling di semua SPBU memberitahukan masyarakat untuk tetap tenang dan jangan memaksakan untuk berlama-lama antriedi SPBU karena pasokan cukup,” jelasnya. (sho/vin)