SAMPIT – Kenaikan tunjangan tranportasi, tunjangan perumahan, dan tunjangan reses wakil rakyat tak diiringi dengan membaiknya kinerja sejumlah legislator tersebut. Hal itu terlihat saat reses di daerah pemilihan (dapil) II Kotim yang batal dilaksanakan. Tidak ada anggota DPRD dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang hadir saat itu.
Hal tersebut membuat masyarakat yang sudah menunggu kecewa, Kamis (24/8). Ada tujuh anggota Dewan yang sedianya hadir, namun hingga sore mereka tak juga muncul. Informasinya, para wakil rakyat tersebut sedang berada di luar kota.
”Masyarakat protes. Dari tujuh orang anggota Dewan dapil II, tidak ada satu pun yang hadir dalam kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat Kecamatan MB Ketapang,” kata salah seorang pejabat kecamatan yang meminta namanya tak disebutkan.
Anggota DPRD dari dapil II, di antaranya Hary Rahmad (Hanura), Rina Rahayu (PPP), William Novetra (Demokrat), Supriadi (Golkar), Muhammad Shaleh (PAN), Jhon Krisli (PDIP), Jainudin Karim (Gerindra), dan Deby Sartika (Nasdem)
Rencananya, lanjut dia, reses akan kembali dijadwalkan pekan depan. Kegiatan itu seyogianya akan menjadi kesempatan bagi anggota DPRD untuk bertemu dengan masyarakat dan mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan.
Sementara itu, mayoritas masyarakat di wilayah kecamatan tersebut mengaku kecewa dan merasa tidak dihargai akibat ketidakhadiran wakil rakyat. Padahal, mereka diharapkan bisa menjaring aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan di lembaga legislatif.
Dihubungi terpisah, anggota DPRD Kotim dapil II Supriadi mengatakan, hari pertama reses memang batal dilaksanakan. Pasalnya, mereka masih banyak di luar daerah, sehingga tertunda di hari kedua.
”Teman-teman dapil dua masih ada yang di luar kota. Makanya ditunda,” kata Supriadi.
Di hari pertama reses, tampak hanya Jhon Krisli yang turun ke lapangan sendiri. Dia bersama Dinas PUPR Kotim langsung meninjau rencana perbaikan kawasan Bundaran Balanga yang akan menelan dana Rp 7 miliar , sedangkan anggota lainnya tidak hadir. (ang/ign)