PALANGKA RAYA – Petani plasma kelapa sawit di Kalimantan Tengah (Kalteng) sepakat membentuk Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit (AP2KS). Asosiasi yang dideklarasikan di di Hotel Luwansa, Kamis (12/11) itu, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit di seluruh Bumi Tambun Bungai.
Ketua AP2KS terpilih, H Akhmad Hudawai mengatakan, asosiasi itu merupakan langkah senasib sepenganggungan dan merupakan angin segar bagi petani plasma kelapa sawit di Kalteng. Hal itu juga untuk menaungi Koperasi Unit Desa (KUD) yang bermitra dengan perusahan.
”Asosiasi ini sebagai wadah berhimpun anggota kelompok tani plasma yang bermitra dari perusahaan untuk ikut serta dalam rangka penetapan harga tandan buah segar (TBS) di Kalteng,” ungkapnya. Asosiasi itu akan berkantor di Jalan IR Juanda Nomor 75, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Hudawai menuturkan, pihaknya menghimpun KUD dengan harapan ada kebersamaan, sehingga apabila ada masalah, terutama terkait penetapan harga TBS, bisa dibicarakan bersama. ”Supaya jangan harga TBS dibeli di bawah dan dipermainkan perusahaan,” ujarnya.
Dia menambahkan, asosiasi dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Peningkatan itu melalui berbagai macam sisi, yakni melalui harga yang ditetapkan setiap bulan di provinsi, kerja sama antara koperasi dan perusahaan, sehingga terjadi akuntabilitas dan transparansi.
Munculya asosiasi, lanjutnya, terjadi karena peran koperasi tidak terlalu besar dilibatkan dalam pengelolaan plasma oleh perusahaan. Bahkan, ada yang sudah lunas, tetapi keuangan di koperasi tersebut tidak diberitahukan kepada anggota.
”Artinya, pembinaan perusahaan pada koperasi dalam bentuk kerja sama tidak sejalan sebagaimana mestinya. Termasuk tentang pengelolaan keuangan dan hak-hak anggota maupun pengurus koperasi. Kita berkumpul biar petani plasma memiliki forum diskusi. Ini akan dilakukan rapat kerja pertama, menyusun AD/ART, dan menyusun departeman di bawahnya,” pungkasnya didampingi pengurus lain. (daq/ign)