PALANGKA RAYA – Robohnya tujuh tower saluran udara tegangan tinggi (SUTET) akibat angin kencang pekan lalu mengakibatkan aliran listrik untuk tiga kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) yakni Palangka Raya, Kasongan dan Sampit terhenti 40 persen, sehingga dampaknya sering terjadi pemadaman bergilir selama seminggu ini di ke tiga kota tersebut.
Hingga kini manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Kalselteng sudah menerjukan tim ahli dan tenaga bantuan untuk memulihkan kembali aliran listrik dengan membangun tower darurat untuk mengalirkan kembali aliran listrik dari Kalsel. Meski tinggal finalisasi saja, namun tim mendapat kendala di lapangan.
“Banyak hal yang memang kami hadapi di lapangan terutama kondisi cuaca yang kadang hujan disertai petir. Pada saat kondisi seperti itu, tim yang bekerja kami minta untuk menghentikan aktivitasnya karena itu sangat berbahaya,” kata General Manager PLN Kalselteng, Purnomo, Senin (16/11)
Selain kondisi cuaca, katanya, kondisi tanah yang kurang stabil juga menjadi salah satu kendala yang menjadi kurang maksimalnya pengerjaan tower tersebut. Sehingga pihaknya harus menambah beberapa alat agar tower dapat segera berdiri meski dengan kondisi tanah yang kurang stabil.
Meski terdapat kendala di lapangan, dia yakin bahwa tower yang dikerjakan timnya tersebut akan selesai dalam waktu dekat dan aliran listrik dari Kalsel ke tiga kota tadi dapat teralirkan secara maksimal.
“Insya Allah akan kita selesaikan secepat mungkin dan dalam waktu dekat bisa normal kembali,” katanya lagi.
Ia menambahkan, setelah tower darurat itu selesai didirikan dan aliran listrik juga normal kembali, pihaknya akan segera mendirikan tower permanen yang diperkirakan akan memakan waktu 2-3 bulan.
Oleh sebab itu dia menyampaikan pada saat membangun tower permanen nantinya sudah pasti juga akan mengganggu warga sekitar, seperti halnya pada saat membangun tower darurat itu.
“Kami dari manajemen PLN Kalselteng memohon maaf atas kejadian ini. Karena kita tahu dengan adanya musibah ini, masyarakat menjadi terganggu dengan adanya pemadaman bergilir yang sudah terjadi seminggu ini,” katanya pada segenap masyarakat.
Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio pun menyempatkan turun ke lokasi untuk melihat proses perbaikan. Ia pun meminta kepada masyarakat Kota Palangka Raya khususnya, untuk bisa bersabar mengunggu proses perbaikan selesai.
“Normalisasi yang dilakukan oleh pihak PLN tidak semudah yang kita sesederhana yang kita pikirkan. PLN pun sudah semaksimal untuk mengerjakan tower ini,” imbaunya.
Sementara itu, hingga Senin (16/11) pemadaman listrik masih terjadi di beberapa wilayah di Kota Palangka Raya. Seperti di wilayah Adonis Samad dan sekitar RTA Milono listrik hanya menyala sekitar 6 jam. Begitu juga di beberapa wilayah lainnya. Distribusi listrik untuk Palangka Raya, Katingan dan Sampit terganggu sejak 7 November lalu. Dan hal tersebut sangat berdampak terhadap aktivitas warga. (sho/arj/vin)