PALANGKA RAYA- Bencana kabut asap telah menggangu aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Sejak 22 Agusutus, sebanyak 135 penerbangan terganggu, yakni 80 penerbangan mengalami penundaan (delay), 50 penerbangan dibatalkan (cancel), 4 perdarataan dialihkan ke bandara lain (divert) dan 1 kali mesin mengalami kerusakan.
Kabid Tranportasi Udara Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya M Kasturi mengatakan, sejak terjadinya kabut asap, penerbangan terganggu. Jarak pandang sangat pendek membuat banyak pesawat yang delay dan banyak penerbangan yang di-cancel.
"Sejak 22 Agustus lalu hingga 6 Septmeber telah terjadi delay sebanyak 80 kali. Kemudian penerbangan yang dicancel sebanyak 50 penerbangan," tegasnya, Selasa (8/9).
Selain delay dan pembatalan penerbangan, kabut asap juga membuat 4 penerbangan menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pendaratannya dialihkan ke Banjarmasin. "Untuk divert atau pengalihan pendaratan itu ada 4 kali. Pendaratan tujuan Palangkaraya dialihkan pendaratannya ke Banjarmasin. Dan untuk RTB atau kerusakan hanya 1 kali selama 22 Agusutus hingga 6 September," jelasnya.
Dijelaskannya, penundaan atau pembatalan penerbangan (cancel) tersebut banyak terjadi untuk penerbangan antar kabupaten-kota di Kalteng. "Perbangan yang banyak memang terjadi antar kabupaten-kota. Itu yang banyak dilayani oleh Susi Air dan Aviastar. Kemudian ada Garuda, Lion Air dan maskapai lainnya yang juga sempat delay atau dibatalkan," ucapnya.
Penundaan dan pembatalan tersebut tidak hanya terjadi pada pagi hari, pada siang dan sore hari juga bisa tertunda atau dibatalkan penerbangan. "Ndak hanya pagi. siang dan sore juga sering terjadi penundaan akibat kabut asap ini," tegasnya.
Dijelaskannya, pembatalan penerbangan dan banyak delay tersebut terjadi karena jarak pandang sangat pendek. Akibatnya landasan tidak terlihat begitu jelas. "Untuk visibility itu di bawah 1000 meter. Ini sangat menggangu penglihatan terhadap landasan," tandasnya. (arj)