PULANG PISAU- Lagi-lagi perbaikan infrastruktur di ruas jalan H. Amur di rei III, Desa Mantaren I dikeluhkan banyak warga khususnya pengendara roda dua yang melalui jalan tersebut.
Jika sebelumnya sempat diberitakan media ini, ada anggota TNI yang mengalami laka tunggal di ruas jalan tersebut.
Kini keluhan juga dialamatkan pada perbaikan di ujung jalan dan jembatan di mana jalan alternatif yang dibuat dianggap tidak terpelihara oleh rekanan (kontraktor) dan kondisinya sangat berbahaya untuk dilewati.
Barno, pengendara roda dua yang mengaku melewati ruas jalan alternatif tersebut mengaku sangat mengeluhkan olah kontraktor yang membuat jalan alternatif disamping pembangunan jembatan namun tidak mengindahkan kenyamanan pengendara.
“Kalau dulu saat musim kemarau sangat berdebu, sekarang dimusim hujan, bertambah parah jalan jadi licin dan berbahaya,” keluh Barno.
Senada dengan Barno, Surya Darma Kepala Desa Mantaren I mengaku banyak menerima laporan dari warganya terkait jalan alternatif yang membuat banyak pengendara berjatuhan saat melintas.
Bahkan Kades perempuan ini berencana akan menyurati Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk meminta mereka melakukan pengawasan dan perbaikan jalan tersebut.
“Padahal jalannya tidak panjang, paling sekitar 10 meter. Jalan terlalu curam, tapi kalau diuruk tanah, curamnya berkurang. Kasian kalau musim hujan jadi licin,” ujar Darma.
Masih dijelaskan Surya Darma, dirinya pun meminta pada kontraktor untuk bisa memperhatikan kenyamanan pengguna jalan. “Kalau diguyur hujan, jalan ini seperti sulit dilalui, pengendara harus berhati-hati,” tandasnya. (ds/fm)